Liputan6.com, New York - Berhasil di wawancara kerja bukanlah tugas mudah. Jika Anda mencari pekerjaan baru, setiap gerakan sangat penting. Anda harus berhati-hati dengan perkataan, gaya rambu, pakaian, bahkan pilihan warna baju.
Warna pakaian yang Anda pilih memiliki pengaruh kuat ke orang lain. Jadi, penting memilihnya dengan bijak. "Dalam bidang industri kreatif, seperti periklanan, penerimaan warna pakaian cenderung lebih luas," ujar psikolog dan pelatih karir, Janet Scarborough Civitelli, kepada The Cheat Sheet, Rabu (27/6/2015).
Anda tidak ingin terlihat seperti menghadiri pemakaman atau berkostum badut. Pilihan warna tergantung pada jenis pekerjaan yang Anda cari. Berikut adalah tips untuk memastikan Anda tidak meninggalkan kesan yang salah pada pewawancara kerja:
1. Jingga
Tidak peduli seberapa sukanya Anda dengan warna ini, sebaiknya tinggalkan jauh-jauh. Menurut penulis buku Ben Parr, orang memiliki reaksi otomatis pada pemandangan, suara, dan warna. Parr mengatakan, warna jingga memiliki korelasi terendah pada rasa percaya diri.
Kurangnya kepercayaan diri adalah hal terakhir yang ingin Anda sampaikan kepada pewawancara. Survey yang dilakukan oleh HarrisInteractive untuk CareerBuilder mengatakan, 25 persen perusahaan jingga adalah warna terburuk calon pekerja bila memakainya karena terlihat tidak terlihat profesional.
2. Merah
Warna-warna cerah seperti merah dapat menimbulkan perasaan sangat kuat dan seringnya tidak menjadi positif ketika dalam wawancara kerja. Anda sebaiknya tidak memakai warna yang dapat terlihat jelas di seluruh ruangan.
"Pewawancara kerja cenderung mencintai atau membenci merah sehingga pilihlah ketika Anda merasa nyama dengan risikonya," kata Civitelli.
3. Coklat
Advertisement
Warna ini mungkin sepertinya aman. Tapi Civitelli mengatakan banyak manager tidak peduli dengan calon pekerja yang memakai baju coklat. Meskipun warna tersebut sering dikaitkan dengan keandalan dan kenyamanan, namun ia bisa menjadi bumerang untuk wawancara di perusahaan yang berkembang cepat. Pewawancara bisa mendapat kesan Anda tidak tahan terhadap perubahan yang terjadi di tempat kerja.
Reporter: Elsa Analet  Â
(Elsa/Ndw)