Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memprediksi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen hingga akhir 2015. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menuturkan, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,5 persen pada semester II 2015.
"Prognosis atau perkiraan APBN-P akhir tahun atau semester II. Pertama perkiraan asumsi, sekali lagi ini estimasi kondisi hari ini. Pertumbuhan ekonomi semester I sebesar 4,71 persen, pertumbuhan ekonomi semester II sebesar 5,5 persen. Sehingga outlook 2015 pertumbuhan ekonomi 5,2 persen," ujar Bambang dalam Rapat Kerja dengan Badan Anggaran RI, Jakarta, Rabu (1/7/2015).
Baca Juga
Dalam rapat tersebut, Bambang juga menyebutkan inflasi akhir tahun 4,2 persen. Angka tersebut sesuai target pemerintah 4 plus minus 1. "Inflasi semester I realisasi Year on Year (YoY) 7,4 persen, semester II sebesar 4,2 persen. Outlook akhir tahun 4,2 persen," kata Bambang.
Advertisement
Kemudian, untuk tingkat bunga SPN 3 bulan sebesar 6 persen. Lalu nilai tukar rupiah diperkirakan 13.100 per dolar AS. "Nilai tukar rata-rata pada 2015 di kisaran 13.100 per dolar AS. Pada semester I sebesar 12.964 per dolar AS dan semester II 13.236 per dollar," tambahnya.
Selain itu, harga minyak mentah diperkirakan US$ 59 per barel dengan lifting minyak diperkirakan 825 ribu barel per hari. "Setelah semester II terutama ketika Cepu beroperasi 898,5 ribu per hari," ujar Bambang.
Terakhir, Bambang memperkirakan lifting gas akan sesuai target. "Lifting gas diharapkan sesuai target 1,2 juta barel per hari setara minyak," kata Bambang.
Sebelumnya pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 5,02 persen pada 2014. Pertumbuhan ekonomi itu tidak sesuai target pemerintah yang dipatok sekitar 5,5 persen sepanjang 2014. (Amd/Ahm)