Sukses

Permintaan Ikan Menurun Saat Ramadan

Permintaan produk ikan olahan menurun 20 persen-30 persen pada Ramadan 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Permintaan produk ikan pada Ramadan 2015 menurun dibandingkan tahun lalu. Penurunan permintaan ini terutama terjadi pada produk ikan olahan.

Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Saut P. Hutagalung mengatakan, dari hasil kunjungannya ke beberapa wilayah khususnya di Jabodetabek, pelaku industri pengolahan ikan mengeluhkan penurunan permintaan akan produk ikan olahan.

"Permintaan akan produk ikan olahan mengalami penurunan. Di Jakarta, pusat produk olahan seperti di Jelambar. Industri di sana rata-rata mengatakan seperti itu. Juga waktu kita cek ke Bogor, Depok, Cikarang, Bekasi," ujar Saut di Purwakarta, Jawa Barat, seperti ditulis Senin (6/7/2015).

Dia menjelaskan, permintaan produk ikan olahan menurun antara 20 persen hingga 30 persen pada Ramadan 2015. "Jadi dibandingkan dengan bulan puasa tahun lalu mengalami penurunan. Kalau dibandingkan bulan sebelum puasa stagnan saja tidak ada peningkatan yang tajam. Penurunannya antara 20 persen-30 persen," lanjutnya.

Saut menilai, daya beli masyarakat yang menurun membuat permintaan merosot, serta kondisi-kondisi lain seperti belum dibayarkannya tunjangan hari raya (THR) para pekerja.

"Umumnya kita dengar keluhan bahwa permintaan kurang karena beberapa hal seperti sekarang muncul kondisi ekonomi, pas juga musim pendaftaran anak sekolah dan THR belum dibayarkan. Ini yang mempengaruhi permintaan," kata Saut.

Meski demikian, Saut yakin permintaan akan ikan dan produk ikan olahan ini akan meningkat jelang Lebaran. Hal tersebut didorong oleh tren masyarakat terutama di wilayah perkotaan yang semakin banyak melakukan buka puasa di restoran, termasuk restoran dengan sajian ikan.

"Tapi semakin mendekati Lebaran, semakin banyak masyarakat terutama di kota-kota besar yang berbuka puasa di luar rumah seperti di restoran. Ini akan membuat permintaan akan ikan melonjak tajam. Itu tren setiap tahun. Nanti jelang H-10 akan melonjak tajam karena masyarakat ingin berbuka di luar rumah," ujar Saut. (Dny/Ahm)

Video Terkini