Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan kurun 5 tahun hingga 2020, Indonesia harus mampu membuat kapal berkapasitas 200 ribu Dead Weight Tonnage (DWT).
Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM, Tamba Hutapea mengatakan, saat ini Indonesia sedang membangun kompetisi di sektor maritim, dengan mencanangkan terget produksi kapal berkapasitas 200 ribu DWT.
"Banyak PR kita terkait dengan kompetitifnes di bidang maritim, target shipping industry sampai 2020 kita rencanakan mampu membangun kapal yang berkapasitas 200 ribu DWT," kata Tamba di Kantor BKPM, Jakarta, Senin (6/7/2015).
Namun target tersebut masih teramat jauh. Menurut Tamba, saat ini realisasi industri perkapalan nasional hanya mampu membangun kapal 50 ribu DWT. Padahal, jika ingin mencapai target tahun ini seharusnya sudah mampu membangun 85 ribu DWT.
"Sekarang di posisi hanya membangun sampai 50 ribu, sebenarnya 2015 ini sampai 85 ribu DWT. Ini kondisi kapal kita," tutur dia.
Dia mengungkapkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mencanangkan tol laut untuk menyambung wilayah Indonesia yang terdiri dari kepulauan. Hal tersebut bisa didorong dengan membangun industri perkapalan di tanah air.
"Kalau kita lihat prioritas pembangunan pemerintah 2015 ini jadi prioritas utama pemerintah adalah bidang pembangunann kapal. Secara singkat kondisi saat ini apa yang dilakukan pemerintah saat ini mengembangkan industri perkapalan, konsepnya pembangunan sea toll pada kabinet kerja 2015-2019," pungkas dia. (Pew/Nrm)
RI Targetkan Bangun Kapal 200 Ribu DWT
Saat ini Indonesia sedang membangun kompetisi di sektor maritim, dengan mencanangkan terget produksi kapal berkapasitas 200 ribu DWT.
Advertisement