Liputan6.com, New York - Nilai tukar rupiah bergerak menguat meski masih berada di kisaran 13.300 per dolar AS. Seperti diperkirakan oleh sejumlah ekonom sebelumnya, dampak krisis Yunani yang sempat menekan rupiah pada perdagangan sebelumnya hanya berlangsung sementara.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, Selasa (7/7/2015) menunjukkan nilai tukar rupiah menguat ke level 13.313 per dolar AS. Rupiah tercatat menguat 40 poin dari level sebelumnya di 13.353 per dolar AS.
Sementara data valuta asing Bloomberg juga mencatat nilai tukar rupiah menguat 0,29 persen ke level 13.308 per dolar AS. Rupiah tercatat dibuka menguat di level 13.314 per dolar AS.
Sejak awal pembukaan, rupiah tampak terus menguat dan berada di kisaran 13.298 per dolar AS hingga 13.333 per dolar AS.
Sejauh ini, Yunani masih berharap untuk bisa mendapat dana talangan. Namun memang, dalam melakukan negosiasi, Pemerintah Yunani meminta berbagai keringanan dari para kreditor.
Hingga saat ini, pihak Yunani dan para kreditor seperti Jerman, Perancis dan IMF masih saling melempar pernyataan sehingga berpotensi meningkatkan ketidakpastian di pasar global.
"Sesuai dengan dugaan, krisis Yunani hanya berdampak temporer terhadap Indonesia. Tekanan terhadap rupiah berpeluang mereda hari ini," terang ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta.
Hingga saat ini, BI mengaku siap melakukan intervensi jika terjadi pelemahan secara berlebihan terhadap nilai tukar rupiah. (Sis/Gdn)
Krisis Yunani Tak Berdampak Lama, Rupiah Menguat
Nilai tukar rupiah tampak bergerak menguat, meski masih berada di kisaran 13.300 per dolar AS.
Advertisement