Sukses

Tiga Hal yang Perlu Diperhatikan untuk Jaga Inflasi

BI menuturkan, salah satu hal tak terduga yang perlu diantisipasi untuk jaga inflasi yaitu El Nino.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memperkirakan laju inflasi masih berada dalam kisaran target 4 plus minus 1 pada 2015.  Pihak BI optimistis target inflasi tercapai mengingat inflasi Juni, dan saat dimulai Ramadan berada di kisaran 0,54 persen. Angka ini lebih rendah dari inflasi saat Ramadan dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu, inflasi Juni 2015 lebih rendah dari prediksi konsensus di kisaran 0,65 persen.

Meski demikian, Deputi Direktur Grup Divisi Asesmen Ekonomi Regional BI Kiki Nindya Asih mengatakan, ada tiga hal tak terduga yang perlu diantisipasi. Pertama, El Nino. Dia mengatakan, dampak dari El Nino akan mempengaruhi pasokan pangan yang kemudian berdampak pada lonjakan harga. "El Nino kemungkinan bisa menggeser masa tanam," kata dia di Jakarta, Selasa (7/7/2015).

Kedua, terkait harga barang yang ditentukan oleh pemerintah. Dia mencontohkan seperti halnya yang terjadi pada elpiji. Kelangkaan elpiji akan mendorong inflasi.

"Terkait harga dari barang yang ditentukan pemerintah, kalau kita lihat di daerah kelangkaan elpiji 3 kg, karena memang disparitas sedimikian tingginya. Lalu yang tidak sepatutnya konsumi, mengkonsumsi elpiji," ujar Kiki

Selain itu, yang perlu diantisipasi ialah kenaikan harga minyak dunia. Sebagaimana diketahui kenaikan harga minyak dunia berdampak pada harga bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri.

"Namun apabila volatile tinggi, mau tidak mau domestik menyesuaikan. Kita mesti punya cadangan," tandas dia.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan laju inflasi Juni 2015 mencapai 0,54 persen. Sementara, berdasarkan indeks harga konsumen (IHK), 76 kota tercatat mengalami inflasi dan 6 kota deflasi.

Kepala BPS, Suryamin mengatakan inflasi paling tinggi terjadi di Sorong sebesar 1,9 persen dan terendah di palu 0,03 persen. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Tual yaitu 0,08 persen.

"Deflasi di Tual disebabkan oleh produk ikan yang cukup tinggi suplai ke pasar dalam negeri. Biasa kalau suplai tinggi harga turun," ujar Suryamin.

Untuk laju inflasi year on year (Juni 2014-Juni 2015), tercatat mencapai 7,26 persen. (Amd/Ahm)