Sukses

Alasan Harga Sosis Malaysia Lebih Murah Ketimbang RI

Industri peternakan ayam di Malaysia juga diperkenankan memakai bahan baku mechanically debonet maet (MDM) impor.

Liputan6.com, Jakarta - Produk daging olahan seperti sosis asal Indonesia harus bersaing ketat dengan produk serupa asal Malaysia. Lantaran, selain punya kandung protein yang tinggi, harga produk asal negeri jiran jauh lebih murah dibanding produk dalam negeri.

Ketua Umum Asosiasi Industri Pengolahan Daging Indonesia (NAMPA) Ishana Mahisa mengatakan, produsen di Malaysia bisa memproduksi sosis berprotein yang tinggi namun dengan harga murah lantaran memasok dagingnya dari India.

"Malaysia bisa murah karena gunakan daging dari India yang harganya memang lebih murah, dibanding daging Australia," ujar Ishana di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Rabu (8/7/2015).

Sebagai gambaran, lanjut dia, harga daging asal India hanya sebesar Rp 30 ribu per kg. Sementara harga daging asal Australia yang selama ini digunakan industri pengolahan dalam negeri mencapai lebih dari Rp 60 ribu per kg.

Dengan selisih harga tersebut, harga sosis asal Malaysia hanya sebesar US$ 2,29 per kg atau Rp 29.770 per kg (kurs Rp 13 ribu per dolar). Sedangkan harga sosis produksi industri di Indonesia bisa mencapai Rp 60 ribu per kg, dengan kualitas sama.

Hal yang sama juga terjadi untuk produk sosis ayam.  Selain industri peternakan ayam di negari jiran lebih efisien sehingga bisa lebih murah, industrinya juga diperkenankan memakai bahan baku atau Mechanically Deboned Maet (MDM) impor. Sedangkan industri di Indonesia tidak diperbolehkan menggunakan MDM impor tersebut.

"Sekarang MDM ayam lokal Indonesia sebesar Rp 15 ribu-Rp 19.750 per kg, dengan jumlah yang terbatas dan kualitas yang di bawah impor," tutur Ishana. (Dny/Ahm)

Video Terkini