Sukses

Meski Harga Minyak Turun, Pertamina Hulu Pertahankan Produksi

Reaktivasi Lapangan Zulu berhasil dilakukan pada 31 Mei 2015 dan diharapkan mampu menyumbang tambahan produksi minyak sekitar 500 bph.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) mencatat rata-rata produksi minyak pada semester I 2015 mencapai 40.400 barel minyak per hari (bph). Sedangkan untuk produksi gas tercatat 173 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD).

General Manager Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java, Jonly Sinulingga mengungkapkan, kondisi harga minyak dunia yang mengalami penurunan signifikan tidak membuat perseroan menurunkan laju produksinya.

"Belum stabilnya harga minyak dunia memang membuat banyak perusahaan minyak dan gas termasuk PHE ONWJ untuk menyesuaikan aktivitas operasi dan produksi," kata Jonly, di Jakarta, Kamis (9/7/2015).

Menurut Jonly, produksi minyak dan gas bumi PHE ONWJ disalurkan seluruhnya untuk kebutuhan strategis nasional seperti Bahan Bakar Minyak (BBM), pembangkit listrik dan bahan baku pembuatan pupuk.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah menetapkan target produksi minyak PHE ONWJ sebesar 40.000 bph dan produksi gas bumi 175 MMSCFD.

"Dengan tekad dan semangat yang kuat untuk menjaga ketahanan energi nasional, seluruh pekerja PHE ONWJ siap mencapai target produksi yang ditetapkan pemerintah,” ujarnya.

Jonly menambahkan, perseroan saat ini sedang menggarap beberapa proyek. Setelah sukses dengan proyek pengembangan lapangan UL dan GG yang telah beroperasi tahun 2014 lalu dan menyumbangkan tambahan produksi cukup signifikan, PHE ONWJ kini telah sukses melakukan dua proyek krusial lain di tahun 2015, yaitu Reaktivasi Lapangan Zulu dan proyek pemasangan Gas Lift Compressor di Lapangan KL.

Reaktivasi Lapangan Zulu telah berhasil dilakukan pada 31 Mei 2015 lalu dan diharapkan mampu menyumbang tambahan produksi minyak sekitar 500 bph. Sedangkan proyek pemasangan Gas Lift Compressor telah selesai pada 14 Juni 2015 lalu.

Proyek ini dilakukan untuk menjamin kelangsungan produksi dan efektivitas produksi gas dari lapangan KL yang mampu menyumbang produksi sekitar 4 ribu bph dan 32-38 MMSCFD. Kedua proyek ini diharapkan mampu berkontribusi dalam pencapaian target produksi migas tahun ini dan tahun-tahun mendatang. (Pew/Gdn)