Sukses

Kesadaran Menabung Rendah Bikin Ekonomi RI Sulit

Tingkat kesadaran menabung yang rendah membuat Indonesia harus selalu bergantung dengan modal asing.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi (ISEI), Darmin Nasution mengatakan dampak negatif dari ekonomi melambat yang dialami Indonesia semakin terasa lantaran kurangnya kesadaran masyarakat untuk menabung.

Dia menjelaskan, saat ini kesadaran masyarakat Indonesia untuk menabung hanya sekitar 28 persen hingga 29 persen dari produk domestik bruto (PDB).

"Saving kita 28 persen-29 persen dari GDP, tapi kita seharusnya bisa 32 persen-33 persen dari GDP," ujar Darmin dalam Sarasehan Jokowi dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia atau ISEI dengan tajuk 'Presiden Menjawab tantangan ekonomi' disiarkan langsung dari Jakarta Conventer Center, Jakarta, Kamis (9/7/2015)

Dengan rendahnya tingkat kesadaran dalam menabung membuat Indonesia harus selalu bergantung dengan modal asing untuk menanamkan investasinya di Indonesia.

"Kita terpaksa undang asing, kalau yang diundang PMA saja risikonya tidak besar, tapi kalau yang diundang shot term, bisa terjadi dia pulang ramai-ramai kalau ada isu macam-macam, itu membuat kita rentan. Apakah itu fluktuasi kurs, dipengaruhi seberapa besar kita bisa meningkatkan tabungan," jelas dia.

Darmin menilai, defisit yang dialami Indonesia saat ini bukan hanya defisit transaksi berjalan, melainkan defisit kembar atau twin deficit lantaran rendahnya tingkat simpanan masyarakat di perbankan.

"Dulu 1970an melakukan kampanye memasyarakatkan menabung. Apa yang dialami dalam transksi berjalan sebetulnya pasangannya, atau twin defisit yang menggambarkan kalau terjadi transaksi defisit, tabungannya kurang," kata dia.

Jika pemerintah ingin mendorong masyarakat untuk kembali melakukan menabung, maka akan sangat membantu pemerintah dalam penyediaan modal untuk proyek-proyek di dalam negeri.

"Pengembangnya, tidak perlu menaikkan saving besar-besaran. Tapi kalau dibuka akses dan produk yang baik melalui financial inclusion, ada dana masyarakat yang ditempatkan dulu di bank kalau hanya seminggu atau tiga hari bisa menambah dana yang bisa diputar di bank sehingga bisa membiayai investasi yang kita lakukan," kata Darmin. (Dny/Ahm)

Video Terkini