Liputan6.com, Jakarta - Dalam pidatonya pada acara Sarasehan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) bersama Jokowi dengan tajuk 'Presiden Menjawab Tantangan Ekonomi', Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjanjikan adanya perubahan ekonomi ke arah yang lebih baik. Janji Jokowi tersebut bisa membuat rupiah sedikit menguat pada perdagangan Jumat (10/7/2015).
Data valuta asing Bloomberg menunjukkannilai tukar rupiah menguat 0,19 persen ke level 13.308 per dolar AS. Hingga menjelang siang, nilai tukar rupiah masih berkutat di kisaran 13.294 per dolar AS hingga 13.327 per dolar AS.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia juga mencatat nilai tukar rupiah menguat ke level 13.304 per dolar AS. Rupiah tercatat menguat 43 poin dari level sebelumnya yang tercatat 13.347 per dolar AS.
Pada pidatonya, Jokowi memberikan janji perbaikan ekonomi dalam waktu dekat. Ia menjelaskan, kini Indonesia tengah mengalami masa transisi dari mesin pertumbuhan ekonomi berbasis sektor komoditi dan konsumtif beralih ke industri yang memiliki nilai tambah dan bersifat produktif.
Jokowi meminta kalangan usaha lebih kreatif dalam menciptakan sistem produksi yang lebih efektif sehingga dapat menekan biaya yang selama ini dikatakan kalangan pengusaha tergantung‎ dari pergerakan kurs.
"Tapi pernyataan Jokowi tidak akan mendorong sentimen positif dalam waktu lama mengingat para investor masih menanti bukti nyata dari pernyataannya tersebut," kata ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta.
Selain itu, rupiah juga mampu menguat lantaran pelemahan dolar AS yang dipicu munculnya harapan dari Yunani. Selain itu, The Fed juga memberikan alasan tambahan untuk tidak menaikkan suku bunganya dalam waktu dekat. "Rupiah juga menguat lantaran terbantu sentimen global tersebut," tandasnya. (Sis/Gdn)