Liputan6.com, Washington - Lembaga keuangan global, International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini. Proyeksi perlambatan itu dipicu lemahnya pertumbuhan Amerika Serikat pada kuartal-I dan peringatan akan turbulensi pasar keuangan dari China hingga Yunani.
Melansir laman Bloomberg, Jumat (10/7/2015), ekonomi dunia diprediksi akan tumbuh 3,3 persen pada 2015, lebih lamban dari pertumbuhan pada 2014 sebesar 3,4 persen. Pada April, IMF sempat memprediksi ekonomi global akan tumbuh 3,5 persen.
Meski begitu, IMF tak mengubah proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada 2016 sebesar 3,8 persen. Menurut penilaian para analis IMf, China dan zona euro akan menjadi sumber risiko potensial pertumbuhan ekonomi global.
Advertisement
Seperti diketahui, harga saham-saham China ambruk dalam beberapa pekan terakhir, sementara Yunani masih berjuang mencapai kesepakatan dengan para kreditor Eropa guna bisa tetap tinggal di zona euro.
"Goyahnya harga aset dan meningkatnya volatilitas pasar keuangan masih menjadi risiko perlambatan ekonomi yang sangat penting," ungkap IMF dalam laporannya.
Sebagian pelemahan pertumbuhan ekonomi global dipicu AS yang menurut IMF hanya akan tumbuh 2,5 persen tahun ini. Proyeksinya turun dari April sebesar 3,1 persen.
Pekan ini, IMF menegaskan rekomendasinya agar Bank Sentral AS (The Fed) menahan rencananya untuk menaikkan suku bunga hingga semester pertama tahun depan, ketika upah dan inflasi harga lebih terkendali. Menurut IMF, kemunduran ekonomi AS bersifat sementara mengingat ekonominya masih mengalami peningkatan konsumsi dan investasi.
IMF juga mengakui kekacauan ekonomi yang baru terjadi disebabkan buntunya negosiasi utang Yunani dan ambruknya harga saham China. (Sis/Ndw)