Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk kembali ditunjuk oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai bank pembayaran untuk periode 2015–2019. Selain Bank Mandiri, beberapa bank lain juga ditunjuk oleh KSEI menjalankan fungsi sebagai bank pembayaran.
Direktur Treasury dan Market Bank Mandiri, Pahala N Mansury mengatakan, partisipasi Bank Mandiri dalam menjalankan fungsi bank pembayaran telah dimulai sejak 1995. Hal ini merupakan bentuk komitmen Bank Mandiri untuk terus berperan aktif meningkatkan aktivitas pasar modal Indonesia.
“Bank Mandiri juga terus mengembangkan berbagai produk dan layanan terintegrasi kepada pelaku pasar modal Indonesia seperti penyediaan fasilitas intraday, jasa kustodi, wali amanat, mutual funds management, cash management, money market line dan forex line,” kata Pahala dalam keterangan, Jumat (10/7/2015).
Sementara itu, lanjut Pahala, untuk mendukung implementasi fund separation, Bank Mandiri juga telah menyediakan Mandiri Tabungan Investor sehingga investor dapat memonitor mutasi rekeningnya secara real time, melalui fasilitas AKSes KSEI maupun melalui channel Bank Mandiri.
Bank Mandiri juga telah melakukan kerjasama dengan KSEI sehingga investor dapat menggunakan jaringan ATM Bank Mandiri untuk masuk ke fasilitas AKSes serta melakukan cek saldo rekening dana nasabah (RDN) dan saldo efek nasabah di KSEI serta mengirimkan intruksi penarikan dana ke Perusahaan Efek.
Hingga saat ini, penyelesaian transaksi anggota bursa di pasar modal melalui Bank Mandiri mencapai rata-rata Rp 2,7 triliun per hari dari rata-rata total transaksi anggota bursa, yang tercatat sebesar Rp 6,5 triliun per hari.
Sebagai informasi, bank lain yang juga menjalankan fungsi sebagai bank pembayaran adalah PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank CIMB Niaga Tbk , PT Bank Permata Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). (Gdn/Nrm)
Mandiri Jadi Bank Pembayaran KSEI
Bank Mandiri juga telah melakukan kerjasama dengan KSEI sehingga investor dapat menggunakan jaringan ATM Bank Mandiri.
Advertisement