Liputan6.com, New York - Gagal bukan berarti Anda terjatuh selamanya hingga tak mampu bangkit kembali. Sebagian pengusaha sukses yang kini telah berhasil masuk ke jajaran miliarder dunia bahkan berkali-kali merasakan pahitnya kegagalan.
Penolakan dan pemecatan pernah mewarnani kehidupan karir sebagian pengusaha sukses dunia. Orang yang lemah mungkin sudah menyerah, tapi mereka yang teguh akan mampu menembus seluruh keterbatasannya.
Baca Juga
Begitulah, beberapa orang tetap teguh pada tujuannya meski telah beberapa kali gagal. Berikut empat orang yang mencicipi pahitnya kegagalan sebelum akhirnya sukses menjadi miliarder seperti dikansir dari laman Business Insider, Sabtu (11/7/2015):
Advertisement
1. Colonel Harland David Sanders, Pendiri KFC
Meski pendirinya telah tiada, tapi rasa ayam goreng KFC tetap dapat dinikmati hingga sekarang. Tapi tahukah Anda? Sebelum sukses mendirikan KFC, Sanders ternyata pernah berkali-kali merasakan pahitnya dipecat dari pekerjaan.
Dia lantas bepergian ke seluruh pelosok AS guna mencari seseorang yang bisa membantunya menjual ayam goreng. Setelah berhasil mencapai kesepakatan bisnis, KFC pun lahir. Kini KFC telah memiliki 18 ribu outlet di seluruh dunia.
2. Walt Disney, Pendiri Walt Disney
Walt Disney ternyata pernah dipecat dari Kansas City Star karena sang editor merasa dirinya kurang imajinatif dan tak memiliki gagasan luar biasa. Beberapa bisnisnya juga sempat gagal sebelum akhirnya Snow White diputar. Kini dia menjadi pria yang menguasai masa kecil anak-anak di AS dengan ceritanya.
3. Henry Ford, Pendiri Ford Motor Company
Saat masih muda, reputasi Henry Ford pernah hancur lantaran beberapa kegagalan di bidang bisnis otomotif. Hingga akhirnya dia dapat menemukan rekan bisnis yang tepat.
Ford membuktikan dirinya banyak belajar dari kegagalan tersebut hingga akhirnya mampu mendirikan Ford Motor Company. Perusahaan itu mengubah industri dan budaya otomotif menjadi jauh lebih berkembang.
4. Soichiro Honda, Pendiri Honda
Soichiro Honda merupakan seorang mekanik jenius yang mengidolakan Edison dan berani melanggar norma jika memang jalan yang diambil dianggapnya benar. Sebagai individu yang agresif, dia lebih cocok berkembang di AS.
Padahal sikap tersebut yang membuatnya diabaikan di komunitas pengusaha Jepang. Di AS, dia belajar banyak hal. (Sis/Ahm)