Liputan6.com, Jakarta - BPJS Ketenagakerjaan mengungkapkan hasil investasi untuk portofolio saham menurun pada semester I 2015. Imbal hasil saham turun dari Rp 3,44 triliun pada semester I 2014 menjadi Rp 2,70 triliun pada semester I 2015.
Direktur Investasi BPJS Ketenagakerjaan, Jefry Haryadi mengungkapkan penurunan imbal hasil investasi saham karena sentimen global. Namun demikian, kinerja investasi diharapkan akan kembali pulih mengingat secara fundamental ekonomi masih baik.
"Kalau koreksi sentimen saja, bukan karena fundamental," kata dia di Bandung, Jumat (10/7/2015).
Advertisement
Dia juga mengatakan, imbal hasil tersebut bukanlah hilang melainkan, hanya terkoreksi sementara saja dan diharapkan membaik sampai akhir tahun.
"Itu bukanlah loss. Kalau loss bila dijual saat ini. Kami akan tunggu, menurut perkiraan analis di level cukup menggembirakan akhir tahun," ujar Jefry.
Sementara itu, secara total nilai investasi kinerja BPJS Ketenagakerjaan cukup menggembirakan. Total imbal hasil investasi naik dari Rp 9,29 triliun pada semester I 2014 menjadi Rp 10,09 triliun pada semester I 2015.
Angka itu ditopang oleh kenaikan imbal dari deposito yang naik dari Rp 2,08 triliun menjadi Rp 2,55 triliun. Lalu, reksadana dari Rp 390 miliar menjadi Rp 770 miliar.Surat utang meningkat dari Rp 3,31 triliun menjadi Rp 3,99 triliun. Sektor properti melesat dari Rp 59 miliar menjadi Rp 73 miliar. Namun portolio penyerataan turun tipis dari Rp 2 miliar menjadi Rp 1 miliar.
Sebelumnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 7,04 secara year to date menjadi 4.859 pada penutupan perdagangan saham Jumat 10 Juli 2015. Sektor saham sebagian besar tertekan antara lains ektor saham industri dasar dan kimia turun 23,30 persen, lalu sektor saham pertambangan melemah 22,53 persen, dan sektor saham aneka industri melemah 10,59 persen. (Amd/Ahm)