Liputan6.com, Jakarta - Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) asal Eropa ke Bali tercatat menurun drastis karena krisis di kawasan Uni Eropa. Kini, harapan Indonesia bertumpu pada kunjungan turis China dan Singapura.
Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Johnnie Sugiarto mengakui ada penurunan jumlah kunjungan turis Eropa ke Pulau Dewata. Namun dia belum dapat memastikan angka pasti mengenai jumlahnya.
Baca Juga
"Ekonomi Eropa lagi hancur-hancuran, kunjungan turis Eropa ke Bali turun drastis, sudah tidak bisa diharapkan lagi. Warga Eropa kalau mau berlibur sekarang ini cari yang dekat-dekat saja," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Selasa (14/7/2015).
Advertisement
Beruntung, kata Johnnie, penurunan jumlah kunjungan turis Eropa ke Bali dikompensasi dengan kenaikan kunjungan wisman asal China dan Singapura. Saat ini, posisi China berada di urutan pertama jumlah kunjungan turis berdasar asal negaranya.
"Sekarang turis China banyak yang ke Bali, jadi pengunjung hotelnya wisman China. Pariwisata kita masih tertolong karena meski ekonomi China melambat, tapi kunjungan turisnya ke Bali mencapai 160 ribu per bulan atau di peringkat pertama," terang dia.
Selain China, Johnnie mengakui, turis asal Singapura pun berbondong-bondong datang ke Bali untuk menikmati keindahan alam Pulau Dewata. Sementara kunjungan wisata dari wisman asal Malaysia sedikit mengendur.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah wisman ke Indonesia pada April 2015 mencapai 749,9 ribu atau naik 3,24 persen dibandingkan jumlah kunjungan wisman April 2014 yang tercatat sebanyak 726,3 ribu. Sementara itu, jika dibandingkan dengan Maret 2015, jumlah kunjungan wisman April 2015 turun sebesar 5,03 persen. Kepala BPS Suryamin mengatakan sampai saat ini porsi terbesar masih dihuni oleh wisman dari Singapura.
"Lima besar kunjungan Indonesia menurut kebangsaan, orang Singapura terjadi peningkatan 2,56 persen, share paling tinggi 15,8 persen hampir 16 dari total wisman berasal Singapura," jelas dia.
Posisi kedua ditempati pelancong dari Malaysia. Porsi Malaysia sebanyak 14,59 persen dari total wisman. Selanjutnya disusul China dengan porsi 11,52 persen."Tiongkok meningkat 17,19 persen menjadi 73,7 ribu wisman menjadi 86,4 ribu wisman," ujar Suryamin.
Setelah itu, Australia dengan 11,32 persen. Jumlah wisatawan mancanegara Australia turun tipis sebanyak 0,22 persen dari 85,07 ribu menjadi 84,89 ribu.Kemudian, Jepang mengambil porsi 4,12 persen. Jepang sendiri melemah 11 persen dari sebelumnya 34,7 ribu menjadi 30,9 ribu. Penurunan wisman Jepang disebabkan penutupan beberapa rute penerbangan. (Fik/Ahm)