Liputan6.com, Jakarta - Mantan wali kota New York City, Michael Bloomberg baru saja mencatatkan namanya sebagai miliarder dari hasil jerih payahnya. Total kekayaannya mencapai US$ 33,7 miliar atau sekitar Rp 449,62 triliun (asumsi kurs Rp 13.342 per dolar Amerika Serikat).
Ia menjabat sebagai wali kota selama 12 tahun, dan berakhir pada 2013. Miliarder ini tetap sibuk seperti biasa bahkan menghabiskan banyak uang saat bepergian. Namun ia mengharapkan dapat memberikan seluruh kekayaannya sebelum meninggal.
Berikut ini adalah rangkuman kisah perjalanan Bloomberg sejak masih bekerja di Wall Street hingga beliau menjadi seorang filantropis yang dermawan. Kemudian bagaimana caranya dia meraih kekayaan, seperti dikutip dari laman Business Insider, Kamis (16/7/2015):
Advertisement
1. Bloomberg lahir pada 14 Februari 1942, dan tumbuh besar di Medford, Massachusetts, kota kecil dekat Boston.
2. Ia tercatat sebagai alumni Univertas John Hopkins dari jurusan teknik. Selain itu, Bloomberg juga meraih gelar Mba di Universitas Harvard. Bloomberg mendapatkan pekerjaan di Salomon Brother. Ia menghabiskan banyak waktu menghitung saham dan obligasi yang keluar. Kerja keras mengantarkan Bloomberg pada puncak karir.
3. Pada 1978, ia ditugaskan menjalankan divisi teknologi informasi perusahaan, ini dinilai sebagai penurunan pangkat. Meski demikian ia tetap bertahan di Salomon selama tiga tahun lebih hingga perusahaan merger dengan perusahaan perdagangan komoditas Phibro pada 1981. Bloomberg pun pergi dengan pesangon sebesar US$ 10 juta.
4. Setelah meninggalkan Salomon, Bloomberg memutuskan memanfaatkan pengetahuan yang telah ia pelajari dan mendirikan perusahaan sendiri, awalnya bernama Innovative Market Solutions. Perusahaan itu bertujuan memudahkan bagi pelaku pasar untuk menggunakan data.
5. Mereka akhirnya memulai debut Bloomberg terminal (pertama kali dikenal sebagai MarketMaster terminal). Merrill Lynch menginvestasikan US$ 30 juta dalam perusahaan Bloomberg.
Selanjutnya
Selanjutnya
6. Bloomberg LP pun mengalami kesuksesan pada dekade 1980 dan bernilai US$ 2 juta pada 1989. Akhirnya, Bloomberg mulai merambah bentuk media lainnya, termasuk Bloomberg News dan Bloomberg TV.
7. Ia pun terjun ke dunia politik pada 2001. Kemudian dirinya bergabung di Partai Republik. Targetnya ingin menjadi wali kota New York. Keberuntungan berpihak padanya, dia menang pemilihan umum (Pemilu). Bahkan dia berjasa membangun kembali kota New York setelah serangan 11 September.
8. Bloomberg hanya menerima gaji sebesar US$ 1 per tahun, selama 12 tahun masa jabatannya sebagai wali kota. Meskipun demikian dia menyumbangkan US$ 650 juta.
9. Ketika Bloomberg ingin mencalonkan wali kota untuk ketiga kali, dia melakukan kampanye mengubah kebijakan maksimum 2 kali menjabat, dan dia berhasil.
10. Bloomberg juga sering terbang dengan pesawat jet pribadinya ke Bermuda. Ia memiliki rumah di Bermuda, dan menyempat waktu bersantai dan menjaga keseimbangan hidupnya dengan memisahkan keseharianya di New York. (Ilh/Ahm)
Advertisement