Liputan6.com, Beijing - China mengungkapkan telah membeli emas lebih banyak sejak 2009. Cadangan devisa emas China hanya 1.054 ton pada April 2009 menjadi 1.658 ton pada akhir Juni 2015. Bertambah kurang lebih 60 persen dalam enam tahun terakhir. Â
Dengan pembelian emas itu menunjukkan kalau China berusaha melakukan diversifikasi devisa sejak 2010. Karena itu, China lebih membeli banyak emas, dan meninggalkan dolar. Akan tetapi, devisa China dalam mata uang asing terbesar di dunia mencapai US$ 3 triliun. Hingga akhir Juni, total cadangan dalam mata uang asing menjadi US$ 3,69 triliun dari periode Januari di kisaran US$ 3,84 triliun.
Baca Juga
"Emas memiliki karakteristik risiko dan keuntungan unik, dan pada waktu tertentu bukan investasi buruk," tulis bank sentral China dalam situsnya, yang dikutip dari laman CNBC, Sabtu (18/7/2015).
Advertisement
Akan tetapi kepemilikan emas lebih kecil dibandingkan dengan mata uang asing yang dipegang China. Bila cadangan devisa yang digunakan untuk membeli sejumlah besar emas dalam waktu singkat, mudah untuk mempengaruhi pasar. Kenaikan kepemilikan emas sebanyak 604 ton oleh China tidak melebihi perkiraan analis dan harga emas tidak terpengaruh sentimen itu.
"Jika Anda suka emas fakta mereka (China) membelinya, itu kabar baik tapi tidak dalam hal memicu harga emas naik," kata Leon Westgate, Analis ICBC Standard Bank.
Dengan data kepemilikan emas itu maka menempatkan China jadi pemegang emas terbesar keenam di dunia setelah Amerika Serikat (AS), Jerman, IMF, Italia dan Prancis. Hal itu berdasarkan data World Gold Council. AS sendiri memiliki cadangan emas sekitar 8.133 ton.
China tidak teratur merilis data cadangan emasnya. Sebelum pengumuman terakhir China pada 2009, menurut UBS, hanya ada dua pengumuman lain dari perubahan cadangan emasnya selama 15 tahun terakhir.
Langkah pengumuman China itu dinilai sebagai gerakan transparansi. UBS menyatakan, IMF memasukkan Renminbi ke dalam Special Drawing Rights (SDR).
China secara aktif mendorong IMF untuk mendukung Renminbi sebagai mata uang cadangan resmi, sebutan untuk mata uang yang dapat digunakan secara bebas.
Adapun puncak tertinggi harga emas dalam sejarah di level US$ 1,921.17 per troy ounce pada 2011 sebelum jatuh ke level US$ 1.136 per troy menjelang akhir pekan ini.
"Emas sama halnya dengan komoditas atau intrumen keuangan lainnya, harganya naik turun," tulis bank sentral China. "Berdasarkan analisis kami pada nilai dan perubahan harga emas, dan pada premis tidak menciptakan gangguan di pasar, kami terus akumulasi cadangan emas melalui sejumlah saluran internasional dan domestik, tambah bank sentral China.
Pembelian emas oleh pemerintah China dilakukan melalui tambang dalam negeri, stok produksi, dan melalui perdagangan di bursa domestik dan internasional. (Ilh/Ahm)