Sukses

Penyaluran Kredit Perbankan Bakal Meningkat di Kuartal III 2015

Pada kuartal III 2015, kredit modal kerja masih menjadi prioritas utama perbankan dalam penyaluran kredit.

Liputan6.com, Jakarta - Industri Perbankan nasional diperkirakan akan meningkatkan penyaluran kredit pada kuartal III 2015 ini. Peningkatan penyaluran kredit tersebut didorong oleh perkiraan membaiknya kondisi ekonomi dan meningkatnya kecukupan modal.

Mengutip publikasi survei Bank Indonesia (BI) yang dilakukan kepada industri perbankan nasional, Minggu (19/7/2015), pada kuartal III 2015, kredit modal kerja masih menjadi prioritas utama perbankan dalam penyaluran kredit.

"Sedangkan menurut orientasi pengguna kredit, perbankan lebih memprioritaskan kredit yang berorientasi ekspor dibanding dengan kredit yang berorientasi impor," tulis publikasi tersebut.

Mengenai kebijakan penyaluran kredit, sebagian besar bank akan memperketat penyaluran kredit ke sektor modal kerja dan kredit investasi. Sedangkan untuk kredit konsumsi, sebagian besar bank akan melakukan pelonggaran kebijakan untuk penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) atau kredit pemilikan apartemen (KPA).

Beberapa bankir juga mengakui bahwa kondisi penyaluran kredit di kuartal III 2015 akan lebih baik jika dibandingkan dengan dengan kuartal-kuartal sebelumnya.

Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk, Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, dengan berbagai kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah, prospek ekonomi nasional bakal membaik pada semester II 2015 ini. Dengan membaiknya prospek tersebut, industri perbankan akan semakin yakin dalam menyalurkan kredit.

Bank Mandiri pun tidak akan merevisi target penyaluran kredit dan juga target perolehan pendapatan meskipun terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal I 2015 kemarin.

"Dalam rencana bisnis bank, kami mungkin hanya akan mengubah rasio angka kredit bermasalah saja. Dalam kondisi seperti ini kemungkinan besar angka non performing loan bisa naik," jelasnya kepada Liputan6.com.

Presiden Direksi BII, Taswin Zakaria juga mengatakan hal yang sama. BII tetap yakin bahwa pertumbuhan penyaluran kredit di kuartal III dan kuartal IV 2015 membaik jika dibandingkan di awal tahun.

"Berbagai kebijakan yang dibuat oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bisa membantu industri perbankan untuk mengakselerasi kreditnya," jelasnya.

Pada Juni 2015 lalu BI dan OJK memang merevisi aturan penyaluran kredit untuk properti dan kredit otomotif. Revisi tersebut dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan kredit, DPK dan laba industri perbankan untuk periode Juni 2015 berada di level 17,2 persen, 13,63 persen dan 14,32 persen secara year on year. (Gdn/Nrm)

Video Terkini