Liputan6.com, Jakarta - Ketika memulai bisnis, selalu ada tantangan terutama dari diri sendiri. Padahal banyak calon pengusaha sebenarnya telah siap memulai bisnis.
Tapi kendala utamanya adalah meyakinkan diri sendiri. Kalau Anda termasuk orang yang sedang melakukan itu, berikut 5 tanda kalau sebenarnya Anda siap jadi pengusaha dilansir dari Entrepeneur.com, Rabu (22/7/2015):
1. Anda mengerti kalau tidak akan pernah benar-benar menjadi siap
Setiap orang berpikir siap berarti punya persiapan matang. Namun kenyataannya, sebagai pengusaha Anda tidak pernah dapat siap untuk segela situasi dan kondisi di masa depan. Memang ada beberapa hal mutlak yang perlu diperhatikan. Tapi banyak yang menjadikan alasan ini untuk menunda memulai bisnis.
2. Anda tahu bagaimana menjual produk atau jasa
Advertisement
Anda punya gairah, visi yang jelas, produk untuk mendominasi pasar. Sayangnya, tidak akan ada yang peduli semua hal itu kalau Anda tidak tahu bagaimana menjualnya.
Menjual tidak hanya berbicara dengan pelanggan. Penjualan yang efektif adalah bagaimana Anda dapat mengomunikasikan ide sehingga orang lain ingin membeli hingga mengambil kepemilikannya juga.
3. Anda memiliki rencana keuangan untuk tetap bertahan
Salah satu alasan orang tidak mau jadi pengusaha adalah risiko keuangan yang tinggi. Karena itu, Anda perlu rencana matang untuk mengatasi segala macam keberhasilan dan kegagalan.
Memulai bisnis membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Kalau Anda sibuk memikirkan biaya hidup daripada membuat bisnis menjadi sukses, maka sulit memberikan yang terbaik kepada usaha Anda.
4. Anda sudah menyingkirkan ego
Jika Anda terlalu khawatir untuk menjadi benar dan membuktikan diri ke orang lain kalau Anda bisa mandiri, maka ini tanda belum siap memulai bisnis.
Ibaratnya, jika Anda bersedia belajar terus, ketimbang menjadi ahli, maka Anda punya kesempatan untuk maju. Seorang pengusaha harus mau belajar merendahkan hati, melakukan pekerjaan yang ia benci.
Misalnya, Anda membuka bisnis restoran, bukan berarti tugasnya hanya memasak. Anda harus mau merapikan meja yang kotor, mencuci piring, dan mendengarkan komplain pelanggan.
5. Anda telah menulis rencana bisnis
Keindahan rencana bisnis ada dua. Satu, memaksa Anda menjadi jelas tentang apa yang diinginkan dan melakukannya. Anda akan terpaksa merincikan sesuatu, bukan sekedar generalisasi.
Kedua, rencana bisnis bakal menjadi dokumen hidup seiring dengan perkembangan bisnis Anda. Dokumen ini menjadi cara untuk membuat patokan dan mengevaluasi kemajuan, serta merencanakan bisnis ke depan.
Reporter: Elsa Analet
(Elsa/Ndw)