Sukses

Dukung Proyek 35 Ribu MW, PLN Disjaya Tingkatkan Saluran Listrik

Pemerintah telah mencanangkan proyek 35 ribu MW.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang (Disjaya) menyatakan siap mendukung program kelistrikan 35 ribu megawatt (MW) yang dipelopori oleh Presiden Joko Widodo.

General Manger PLN Dijaya Syamsu Huda mengatakan,  program yang ditargetkan rampung dalam lima tahun tersebut tak hanya didukung dengan pembangunan pembangkit, tetapi juga infranstruktur penyalur listrik.

"Dalam mendukung program kerja pemerintah 35 ribu MW dalam 5 tahun kedepan, PLN berkomitmen menambah kapasitas pembangkit yang besar hampir dua kali lipatnya sekarang 24 ribu MW sejak republik berdiri," kata Syamsu, seperti yang dikutip, di Jakarta Selasa (23/7/2015).

Menurut Syamsu, untuk mendukung program tersebut, PLN Disjaya akan menambah kapasitas infrastruktur penyaluran listrik di wilayah Jakarta dan Tangerang.

"Sekarang dalam lima tahun dua kali lipat, pembangkitkan besar kalau saluran tidak di-upgrade jadi masalah, kami membangun saluran yang dimiliki," tuturnya.

Ia menambahkan, dalam program kelistrikan 35 ribu MW, PLN mendapat tugas membangun pembangkit berkapasitas 10 ribu MW, sedangkan 25 ribu MW diserahkan ke swasta.

"Kalau ada investor siap mengembangkan bisnis di Indonesia PLN siap menyalurkan listriknya," tuturnya.

Pemerintah akan memperbolehkan pihak swasta terlibat dalam pembangunan transmisi kelistrikan dalam program kelistrikan 35 ribu MW.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral ESDM Sudirman Said mengatakan, beban pembangunan transmisi kelistrikan perlu dibagi antara PLN dengan swasta agar cepat rampung.

Sudirman mengungkapkan, saat ini pemerintah sedang mencari pola pembagian porsi pembangunan transmisi sistem kelistrik untuk swasta dan PLN. Untuk diketahui, pembagian porsi PLN dan swasta sebelumnya telah dilakukan dalam pembangunan pembangkit listrik 35 ribu MW.

"Kedua sebagaimana pembangkit transmisi juga akan dikerjsamakan dengan swasta. Jangan sampai pembangkit selesai transmisi tidak ada," tutup Sudirman. (Pew/Ndw)

 

Video Terkini