Sukses

Airbus A400M Jadi Pesawat Angkut Militer Tercanggih di Dunia

Pesawat A400 mampu menerjunkan 116 orang anggota pasukan terjun payung bersenjata lengkap di medan pertempuran.

Liputan6.com, Jakarta - Pesawat Airbus A400M akan menjadi pesawat angkut militer tercanggih di dunia selama beberapa dekade mendatang.

Akan tetapi, Airbus A400M mungkin tak akan pernah memainkan peran semencengangkan yang dipamerkan aktor Tom Cruise di film Mission Impossible-Rogue Nation yang akan segera tayang pada 2015.

Pesawat A400M tak hanya bisa menerjunkan 116 orang anggota pasukan terjun payung bersenjata lengkap di medan pertempuran, yang mana merupakan salah satu kemampuan utamanya. Namun, pesawat ini juga mampu membawa Tom Cruise dalam setelan resminya di bagian luar badan pesawat tersebut.

Hal itu salah satu permintaan khusus yang diajukan oleh Paramount Pictures, dan diwujudkan bersama-sama dengan tim uji terbang Airbus Defense and Space. Paramount Pictures dan Airbus Defense and Space meyakini manuver itu akan menjadi gebrakan terbesar di industri perfilman pada 2015.

Dalam adegan itu, para penonton akan dibuat dengan aksi Tom Cruise berlari di sepanjang sayap pesawat A400M sebelum lepas landas, dan kemudian berpegangan pada badan pesawat ketika A400M akhirnya terbang meninggalkan landasan terbang.

Panel khusus di samping badan pesawat yang normalnya berfungsi memangkas turbulensi udara di sekitar para penerjun payung, kini memainkan fungsi tak terduga sebagai tempat berpegangan Tom Cruise itu.

Rangkaian adegan itu diambil hanya dalam delapan kali tkae saja di pangkalan udara RAF Wittering di Inggris. Tom Cruise pun mendaulat adegan itu sebagai aksi paling berbahaya yang pernah ia mainkan. Kendati demikian, Head of Flight Test and Operations dari Airbus Defence and Space, Eric Isorce mengatakan pihaknya mengetahui apa yang dikerjakan.

"Walaupun kami bekerja di dunia yang sangat berbeda, kami semua adalah tenaga profesional di bidang kami masing-masing. Selain itu, Tom Cruise pun sangat menyenangkan untuk diajak kerja sama," ujar Eric, seperti dikutip dari keterangan yang diterbitkan, Rabu (22/7/2015).

Seperti diketahui, Airbus Defence and Space adalah salah satu divisi dari Airbus Group yang dibentuk atas penggabungan bisnis dari Cassidian, Astrium, dan Airbus Military. Divisi baru ini merupakan perusahaan pertahanan dan antariksa nomor satu di Eropa, yaitu bisnis antariksa terbesar kedua di dunia, dan berada di antara sepuluh besar perusahaan pertahanan teratas dunia.

Airbus Defence and Space mempekerjakan lebih dari 38 ribu karyawan dan menghasilkan pendapatan sekitar 13 miliar Euro per tahun. (Ahm/Igw)