Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memperkirakan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium akan dihapus dalam beberapa tahun ke depan. Sebagai ganti, pemerintah menyediakan BBM jenis Pertalite yang memiliki oktan lebih tinggi.
"‎Kalau 2 tahun hingga 3 tahun ke depan refinary sudah bagus, tidak perlu lagi ron 88. Paling sedikit mungkin Ron 92 nanti, karena Ron 90 pun masih di mix," kata Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (24/7/2015).
Sofyan juga menyampaikan, Pertalite merupakan BBM yang kualitasnya lebih baik jika dibandingkan Premium. Mobil juga lebih awet bila menggunakan Pertalite.
"‎Ya berangsur-angsur Ron 88 akan dihapus karena itu tidak bagus bagi lingkungan dan bagi mobil. kalau bisa standarnya makin hari makin ditingkatkan. tapi karena refinary kita belum siap, maka terpaksa Ron 88 masih tetap dipertahankan," jelas dia.
Sofyan juga menuturkan Pertalite yang dijual Rp 8.400 per liter tidak akan mengancam keberadaan Pertamax. Ia menjelaskan Pertamina sudah memiliki perhitungan tersendiri.
Bahkan, laporan yang diterima, konsumsi Pertamax meningkat saat Lebaran karena masyarakat mulai sadar dengan kualitas BBM tersebut.
"Kemarin juga waktu Lebaran, permintaan Pertamax itu sangat meningkat, karena orang menyadari, seperti di rumah. Kalau pakai Pertamax lebih ringan motornya, lebih hemat. Jadi saya pikir bagus aja bagi lingkungan kita," tandas dia.
Sofyan juga memastikan keuntungan dari penjualan Pertalite tidak akan dipakai untuk menambal kerugian Pertamina. Pertalite akan memakai harga keekonomian dan diharapkan juga mampu menjadi pesaing produsen bahan bakar lainnya.
Pertamina telah memasok BBM jenis baru Pertalite di 101 SPBU di tiga kota besar yakni Jakarta, Bandung dan Surabaya. Pertamina melakukan uji coba produk tersebut dalam 2 bulan. (Silvanus Alvin/Gdn)
Premium Bakal Dihapus 2 Tahun Lagi
Pertalite yang dijual dengan harga Rp 8.400 per liter tidak akan mengancam keberadaan Pertamax.
Advertisement