Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menginstruksikan bank-bank yang tergabung dalam BUMN untuk melakukan sinergi dalam pengadaan dan pengoperasian Anjungan Tunai Mandiri (ATM) untuk menghemat biaya operasional masing-masing bank.
Penggabungan ATM tersebut direncanakan akan diluncurkan pada Juli 2015 ini. Sebagai pilot project, telah ada beberapa titik ATM yang dinamakan ATM Himbara atau ATM yang dimiliki oleh Bank Milik Negara. Salah satu lokasi yang dipasang ATM Himbara adalah Kantor Kementerian BUMN.
Di Kementerian BUMN sendiri setidaknya sudah ada dua mesin ATM yang berlogokan ATM Himbara. Dua ATM ini sebelumnya difungsikan sebagai ATM BRI mengingat lokasinya berada di depan Kantor Cabang Pembantu (KCP) BRI di Kantor Kementerian BUMN.
"Itu masih demo opersionalnya, kami para direktur utama bank-bank negara sepakat akan segera diluncurkan, tapi waktunya tunggu saja," kata Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk, Budi G Sadikin di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (24/7/2015).
Dijelaskan Budi, jika nantinya ATM ini resmi dioperasikan maka transaksi antar bank-bank BUMN, yaitu Bank Mandiri, BRI, BNI dan BTN akan bebas biaya. Namun untuk transaksi ke luar bank BUMN tetap dikenakan biaya.
Selain di Kementerian BUMN, Budi mengungkapkan juga akan ada di beberapa titik penting di Jakarta. Hal ini masih akan menjadi pilot project sebelum nantinya jumlah ATM Hinbara akan terus bertambah.
"Insya Allah nanti sampai akhir tahun akan signifikan (jumlah penambahan ATM Himbara), untuk angkanya ya sampai ratusan," tegas Budi.
‎Seperti diketahui, bank-bank yang tergabung dalam BUMN siap mengkonsolidasikan operasional ATM pada pertengahan Juli 2015. PT Bank Mandiri Tbk bakal melakukan uji coba dengan penggabungan 50 unit ATM dalam pilot project tersebut.
‎Senior Executive Vice President Transaction Banking Bank Mandiri, Rico Usthavia Frans menjelaskan, pilot project konsolidasi ATM empat bank pelat merah yakni PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk dan PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk telah dimulai dari awal tahun.
‎"Tapi mungkin pertengahan Juli baru bisa dikonsolidasi. Kami siapkan 50 unit ATM untuk pilot project ini di beberapa lokasi, saya lupa di mana saja. Sekarang sedang sinkronisasi atau integrasi konsolidasi ATM," tegas dia.
Tujuan penyatuan ATM bank-bank BUMN ini untuk mengefisiensi biaya maupun jumlah investasi mesin otomatis itu. Gabungan ATM tersebut akan diberibranding ATM Link yang menyediakan layanan empat bank pelat merah.
"BRI, BNI, Mandiri dan BTN setiap tahun selalu investasi menambah jumlah mesin ATM. BTN biasanya menambah 2.000 unit hingga 4.000 unit, Bank Mandiri 3.500 unit, BRI sebanyak 2.000 unit hingga 4.000 unit dan BNI 2.000 sampai 3.000 unit," tutur dia.
Menurutnya, jika empat perbankan ini berinvestasi masing-masing, penambahan ATM menjadi lebih lambat. Tahun ini saja, kata dia, Bank Mandiri menambah basis 3.500 unit ATM dari jumlah saat ini 15.444 unit. ‎ (Yas/Gdn)
Ini Wujud ATM Bank Himbara yang Bakal Diluncurkan
Bank Mandiri menyiapkan 50 unit ATM untuk pilot project penggabungan ATM Bank BUMN.
Advertisement