Liputan6.com, Jakarta - Sangat mudah berutang kartu kredit. Satu atau dua pembelian barang di luar anggaran bisa menjadi bola salju tumpukan utang.
Tidak masalah berapa banyak utang kartu kredit Anda, yang penting adalah menghadapinya dan membuat rencana untuk melunasi semuanya.
Berikut adalah lima tanda utang kartu kredit Anda sudah di luar kendali, seperti dikutip dari USNews.com, Senin (27/7/2015), beserta tips untuk kembali memegang kendali keuangan Anda:
1. Anda berada dalam fase penyangkalan
Mengabaikan tagihan, menghindari panggilan nomor tidak dikenal, dan menahan diri dari membahas keuangan, merupakan tanda Anda berada dalam fase penyangkalan.
Mengabaikan utang hanya membuat bunga dan denda keterlambatan pembayaran terus meningkat. Anda harus mengambil kontrol kembali. Lihatlah laporan saldo, daftar masing-masing utang, tanggal jatuh tempo, pembayaran minimum, dan tingkat suku bunga.
Prioritaskan utang Anda mulai dari suku bunga tertinggi. Gunakan dana darurat atau tambahan untuk membayar utang tersebut. Setelah lunas, berpindahlah pada utang berikutnya sampai saldonya menjadi nol rupiah.
2. Batas waktu pelunasan Anda tidak jelas
Jika tanggal bebas utang Anda adalah "suatu hari nanti", maka hal ini mencegah untuk mendapatkan kembali kontrol keuangan.
Sebuah tanggal pelunasan sangat penting untuk memaksa Anda mencurahkan waktu dan sumber daya memenuhi tenggat waktu. Rasa stres untuk melunasi utang juga berkurang.
Kalau Anda ingin mempercepat tanggal pelunasan, tingkatkan pendapatan dan turunkan pengeluaran. Pertimbangkan bekerja sampingan, meminta kenaikan gaji, atau menjual barang tidak terpakai untuk melunasi utang tersebut.
Advertisement
transfer
3. Anda melompat dari transfer saldo ke transfer saldo lainnya
Transfer saldo kartu kredit memang cara bagus meringankan beban dan melunasi utang dengan cepat. Namun, cara ini juga membuat Anda bergeser dari utang satu kartu kredit ke kartu kredit lainnya.
Hal tersebut tidak akan membuat kemajuan. Memindahkan saldo utang tidak sama dengan melunasinya. Anda harus melunasi saldo tersebut dan membuat kemajuan semaksimal mungkin. Kemudian membuat rencana untuk keluar dari utang dalam periode tertentu tanpa menambah bunga.
4. Anda mengorbankan tabungan untuk melunasi utang
Anda mungkin tidak dapat menyimpan banyak uang ekstra ketika di saat yang sama harus membayar utang kartu kredit. Sangat penting untuk menyisihkan anggaran bulanan untuk ditabung meskipun jumlahnya sedikit, apalagi jika Anda tidak memiliki dana darurat.
Semakin berutang, sebaiknya Anda semakin sering menabung. Jika tidak ada dana darurat, tetapkan nominal jumlah tabungan, misalnya Rp 10 juta, dan buat rencana agar angka itu segera terealisasi.
Kalau perlu, perketat pengeluaran supaya pendapatan bisa langsung masuk ke tabungan. Dari jumlah yang kecil namun jangka panjang, maka Anda dapat mencegah jatuh kembali ke dalam utang.
5. Anda terus-menerus cemas soal utang
Kecemasan merupakan tanda bendera merah karena bisa membuat stres dan tidak bisa tidur.
Jika Anda cemas dan tahu berapa jumlah utang, maka ikuti langkah-langkah di atas. Namun, apabila beban utang terlalu besar, Anda harus mencari alternatif lain.
Lakukan konsolidasi. Carilah bantuan profesional, seperti konsultan keuangan. Menyatakan diri bangkrut harus menjadi pilihan terakhir karena catatan merah ini akan membekas terus ke kehidupan keuangan Anda.
Reporter: Elsa Analet
(Elsa/Ndw)
Advertisement