Sukses

Perbaiki Aset, Kredit Macet BTN Turun

BTN mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 831 miliar pada semester I 2015.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mampu memperbaiki kinerja perusahaan di 2015 ini. Salah satu indikator perbaikan tersebut adalah menurunnya rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL).

Direktur Utama BBTN Maryono mengatakan, porsi kredit macet pada semester I 2015 tercatat 3,37 persen, turun dari periode yang sama tahun sebelumnya yang berada di level 3,83 persen. Perbaikan NPL lantaran perseroan melakukan perbaikan kualitas aset.

"Kami telah melakukan perbaikan atau recovery asset per 30 Juni 2015. Target kami dalam satu tahun ini bisa recovery asset Rp 1,27 triliun, saat ini sudah mencapai  Rp 761 miliar," kata dia, Jakarta, Senin(27/7/2015).

Maryono juga menjelaskan, total kredit yang disalurkan per semester I 2015 mencapai Rp 126,12 triliun. Dimana, porsinya, untuk pembiayaan perumahan mencapai Rp 112,90 triliun atau 89,52 persen dan sisanya 10,48 persen atau Rp 13,22 triliun pembiayaan kredit non perumahan.

Terkait pembiayaan di sektor perumahan, 30,14 persen atau Rp 38,00 triliun disalurkan untuk rumah subsidi. Kemudian sebesar 39,45 persen atau Rp 49,75 triliun untuk rumah non subsidi. "Sisanya masing-masing disalurkan untuk pembiayaan terkait perumahan sebesar Rp 8,71 triliun dan kredit konstruksi sebesar Rp 16,42 triliun,"

Sementara itu, pihaknya mengatakan per 30 Maret 2015, BTN masih menguasai pasar pembiayaan perumahan. "Market share kami meningkat yang selama ini 27 persen, KPR kami mencapai 28,4 persen dan terus meningkat," tandas dia.

BTN juga mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 831 miliar pada semester I 2015. Laba ini melesat tinggi yaitu mencapai 54,25 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama  tahun lalu yang tercatat Rp 539 miliar.

Maryono menerangkan, pertumbuhan laba bersih ditunjang oleh pertumbuhan pendapatan bunga pada semester I 2015 yang tercatat Rp 7,35 triliun. Pendapatan bunga tersebut tumbuh 13,69 persen jika dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya yang ada di angka Rp 6,46 triliun.

"Net interest income perseroan tercatat Rp 3,18 triliun pada semester I 2015 atau lebih baik dari posisi yang sama tahun 2014 yang sebesar Rp 2,67 triliun. Net interest income ini tumbuh 19,06 persen," kata dia. (Amd/Gdn)