Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima delegasi Parlemen Republik Rakyat China yang dipimpin ketuanya, Yu Zhengseng, pada Senin (27/7/2015) di Jakarta. Tim Komunikasi Presiden, Teten Masduki mengatakan, pertemuan dua pemimpin lembaga tinggi negara dari dua negara berbeda ini bertujuan untuk mempererat dan meningkatkan hubungan kerjasama, terutama di bidang ekonomi.
"Dalam pertemuan tersebut, pemerintah Indonesia berharap China meningkatkan nilai investasinya khususnya di bidang pembangunan infrastruktur, energi dan pariwisata. Pada semester I 2015, nilai investasi RRT di Indonesia mencapai 160,2 juta dolar AS," ujar Teten di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, (27/7/2015). ‎
Sebelum bertemu dengan Presiden, rombongan parlemen China telah bertemu dengan Ketua DPR RI dalam kesempatan yang berbeda. Dalam pertemuan tersebut, kedua pimpinan parlemen sepakat mendukung upaya pemerintah masing-masing untuk meningkatkan kerjasama.
Pada 2014, nilai perdagangan bilateral antar dua negara mencapai 48,23 miliar dolar AS, sedangkan nilai investasi Cina pada tahun yang sama tercatat sebesar 800 juta dolar AS untuk 501 proyek. Pemerintah kedua negara sepakat untuk meningkatkan nilai perdagangan bilateral pada 2015.
Dalam pertemuan itu, ‎Selain Menteri Sekretaris Negara, Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Luar Negeri dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dan Menteri Perdagangan Rahmat Gobel.
‎Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan sejumlah hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut yaitu peningkatan kerjasama dalam bidang ekonomi dan perdagangan.
"‎Pertama, presiden menyampaikan kembali harapan agar target-target kerja sama ekonomi dapat dipenuhi. Seperti kalian ketahui, bahwa antara Indonesia dan tiongkok memiliki target perdagangan yang akan dicapai sekitar US$ 150 miliar, kemudian untuk pariwisata US$ 20 juta dan juga target upaya peningkatan investasi," ujar Retno usai mendampingi Presiden dalam Pertemuan tersebut.
Presiden juga mengharapkan peningkatan kerjasama parlemen China dan Parlemen di Indonesia yang telah terjalin sejak cukup lama dapat mendukung pencapaian kerjasama dalam berbagai bidang, terutama bidang perekonomian dan investasi.
"Dalam diskusinya, Presiden dan MPR China mengatakan upaya kedua negara perlu dilakukan untuk meningkatkan kerjasama yang sifatnya BUMN ke BUMN. Dan Indonesia mengharapkan bahwa kerjasama ekonomi yang akan dilakukan dengan China akan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk wilayah asia," ‎kata Retno.
‎Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo mengatakan pertemuan tersebut juga membahas mengenai kerjasama di bidang kemaritiman. Indonesia dan RRT, kata Indroyono sepakat untuk mensinergikan program kemaritiman dari masing-masing negara.
"China memiliki kebijakan jalur sutera maritim dan Indonesia memiliki Indonesia poros maritim dunia. Nah kedua visi ini sangat bagus untuk dikerjasamakan, baik yang dengan bagian dari People to People contacts," ujar Indroyono.
Kerjasama dalam bidang tersebut, kata Indroyono dapat meningkatkan devisi masing-masing negara. Salah satunya melalui peningkatan jumlah wisatawan yang saling berkunjung antar kedua negara. "Misalnya tadi disampaikan pariwisata, itu Indonesia belum sampai 1 juta wisatawan dari RRT. Sedangkan (wisatawan) yang datang ke Thailand saja semester 1 sudah 4 juta orang. Jadi ini yang bagian dari poros maritim dunia juga dan Tiongkok jalur sutera maritim," kata dia. (Luqman Rimadi/Gdn)
Dikunjungi Ketua MPR China, Jokowi Harap Investasi Meningkat
Pada 2014, nilai perdagangan bilateral antar Indonesia dengan China mencapai 48,23 miliar dolar AS.
Advertisement