Sukses

Menteri Jonan: Terminal Bus Kita Sudah Ketinggalan Zaman

Pemudik menggunakan mobil pribadi naik di atas 4 persen, sedangkan pemudik menggunakan sepeda motor juga naik drastis mencapai 48 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan secara resmi menutup Posko Monitoring Angkutan Lebaran Terpadu di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta, pada Selasa (28/7/2015).  Dalam acara penutupan tersebut, Jonan menggarisbawahi layanan angkutan darat, diantaranya bus kota dan terminal.

Jonan menjelaskan, layanan yang diberikan oleh bus kota masih jauh dari kata ideal. Begitu juga dengan layanan terminal yang ada di Indonesia, menurutnya masih kurang.

"Saya sendiri keliling terminal bus, mulai dari Terminal Terboyo Semarang, terminal di Purabaya Surabaya dan juga Kampung Rambutan, Pulogadung dan Kalideres di Jakarta. kalau saya lihat terminal bus kita itu sudah ketinggalan," kata Jonan di Kementerian Perhubungan, Selasa (28/7/2015).

‎Ditegaskan Jonan, belum maksimalnya perbaikan pelayanan di terminal tersebut menjadi salah satu pengaruh menurunnya tingkat pengguna bus pada arus mudik dan arus balik Lebaran tahun ini. Tercatat, pengguna bus dalam mudik Lebaran 2015 turun 10 persen.

Untuk itu, Jonan memerintahkan kepada pihak-pihak terkait pengembangan terminal untuk membuat terminal bus minimal memiliki konsep pelayanan layaknya stasiun kereta api.

"‎Daripada banyak studi banding ke Hong Kong atau kemana itu tidak ada gunanya. Begini saja, kita bikin terminal bus paling kurang sama dengan stasiun, titik, gitu saja, biar bisa membaik‎," terang Jonan.

Namun memang, ada faktor lain yang membuat pemudik menggunakan bus berkurang. Faktor tersebut adalah meningkatnya jumlah pemudik yang menggunakan mobil pribadi dan sepeda motor.

Kementerian Perhubungan mencatat, pemudik menggunakan mobil pribadi naik di atas 4 persen, sedangkan pemudik menggunakan sepeda motor juga naik drastis mencapai 48 persen. (Yas/Gdn)