Liputan6.com, Jakarta - Indonesia kini memiliki Perkumpulan Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia. Perkumpulan tersebut dibentuk guna menghadapi tantangan pada sektor kelistrikan kedepannya.
Pemimpin Perkumpulan Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia Andreas Timoti mengatakan, perkumpulan ini didirikan dengan tujuan untuk menyiapkan pranata teknologi, regulasi, pendidikan dan kewirausahaan serta menyusun peta jalan dalam mewujudkan jaringan cerdas. "Jaringan cerdas seringkali dikatakan sebagai internetnya jaringan listrik," kata dia di Jakarta, Rabu (29/7/2015).
Ia menjelaskan, jaringan Cerdas adalah jaringan listrik yang telah dimordenisir dengan dilengkapi teknologi informasi dan komunikasi, dan bertindak berdasar informasi yang diperoleh, sedemikian rupa sehingga dapat melakukan pengendalian sendiri dalam mengatur keandalan, efisiensi, keekonomian dan ketahanan.
Perkumpulan ini memiliki visi menjadi acuan yang terpercaya dalam upaya mensinergikan teknologi maju di bidang Energi dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang bertujuan untuk membangun Indonesia Cerdas.
Pasalnya, penyediaan energi listrik Indonesia menghadapi tantangan yang cukup berat saat ini, seperti kebutuhan yang meningkat pesat, susut dan keandalan yang kurang memuaskan, dan lambatnya peralihan dari sumber energi fosil ke sumber energi terbarukan.
Jaringan Cerdas telah dibutuhkan di Indonesia untuk mengatasi tantangan di atas , sekaligus memfasilitasi komunikasi timbal balik antara produsen dan konsumen listrik, yang pada gilirannya dapat merubah konsumen menjadi prosumen (produsen-konsumen), dan memberikan manfaat diluar penyediaan energi listrik.
"Seperti meningkatkan layanan pemerintah (melalui skema Smart City) memfasilitasi kehidupan cerdas ( smart living) dan lain-lain," paparnya.
Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia adalah suatu Lembaga Swadaya Masyarakat, yang mengkedapankan karakter independen, profesional, transparan dan mengutamakan kepentingan bangsa Indonesia diatas kepentingan sektor, perusahaan atau individu tertentu serta tidak berafiliasi pada partai politik manapun.
Digagas oleh Eddie Widiono ( mantan Dirut PLN ), organisasi ini didukung oleh para cendekia , paraktisi dan pejabat yang terkait dengan bidang ketenagalistrikan. Nama2 seperti Prof. Ryanarto ( ITS ), Prof Suhono ( Pakar Smart City – ITB ), Prof Tumiran ( Anggota DEN -GAMA ), Prof. Iwa Garniwa (UI ) , Prof. Hamzah Hilal ( BPPT ) dan Dr. Tjahyo Tamtomo ( Univ. Surya ) bersanding dengan Iwan Supangkat dan Amir Rosidin , keduanya adalah anggota Direksi PLN yang hadir dalam kapasitas sebagai ketua Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia ( MKI ) dan ketua CIRED (Organisasi Profesi Kelistrikan bidang Distribusi ) dan Farida Zed Direktur Konservasi pada Ditjen EBTK Kementerian ESDM . Turut hadir bersama para pakar diatas, sekitar 215 orang cendekiawan, praktisi dan pejabat.(Pew/Nrm)
RI Kini Punya Internet Jaringan Listrik
Jaringan Cerdas adalah jaringan listrik yang telah dimordenisir dengan dilengkapi teknologi informasi dan komunikasi.
Advertisement