Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) mencatatkan penyaluran subsidi listrik pada Semester I 2015 sebesar Rp 27,4 triliun. Nilai tersebut turun Rp 30,3 triliun atau 52,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp 57,7 triliun.
"Penurunan tersebut sejalan dengan efisiensi biaya penyediaan tenaga listrik yang terus dijalankan oleh perusahaan serta adanya kenaikan tarif tenaga listrik pada beberapa golongan tarif," kata Sekretaris Perusahaan PT PLN (Persero) Adi Supriono, di Jakarta, Rabu (28/7/2015).
Adi menjelaskan, jumlah pelanggan yang dilayani perusahaan pada akhir Semester I 2015 mencapai 59,5 juta pelanggan atau naik 6,82 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yaitu 55,7 juta pelanggan.
Menurutnya, bertambahnya jumlah pelanggan juga mendorong kenaikan rasio elektrifikasi nasional yaitu dari 80,1 persen pada Juni 2014 menjadi 84,0 persen pada Juni 2015.
Meski pelanggan mengalami peningkatan, beban usaha perusahaan turun sebesar Rp 10,4 triliun atau 8,8 persen menjadi Rp 107,8 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat Rp118,2 triliun.
Penurunan ini terjadi karena program efisiensi yang terus dilakukan perusahaan antara lain melalui substitusi penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan penggunaan batubara atau energi primer lain yang lebih murah, serta turunnya harga komoditas energi primer.
" Efisiensi terbesar terlihat dari berkurangnya biaya BBM yaitu sebesar Rp19,4 triliun atau 50,5 persen sehingga pada Semester I 2015 menjadi Rp18,8 trilliun dari sebelumnya Rp 37,9 trilliun," pungkas. (Pew/Gdn)
Dalam 6 Bulan, Jumlah Subsidi Listrik Turun Rp 30,3 Triliun
Bertambahnya jumlah pelanggan juga mendorong kenaikan rasio elektrifikasi nasional dari 80,1 persen menjadi 84,0 persen.
Advertisement