Menuju Indonesia Cerdas Keuangan Bersama OJK

Liputan6.com, Jakarta - Siklus kehidupan manusia menunjukkan bahwa mulai dari lahir, mengenyam pendidikan, berumah tangga, bekerja, dan seterusnya, seseorang tidak bisa lepas dari segala transaksi dan urusan keuangan.

Agar urusan keuangan berjalan dengan baik dan menguntungkan di masa depan, setiap orang membutuhkan perencanaan dan pengelolaan keuangan yang baik.

Dalam rangka memberikan pengetahuan mengenai perencanaan, pengelolaan, dan pengenalan industri keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar program Edukasi Keuangan Komunitas bertajuk Menuju Indonesia Cerdas Keuangan.

Acara yang berkonsep training of trainers ini digelar di Gorontalo selama dua hari (27-28 Juli 2015) yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat mulai dari pelaku bisnis UMKM, ibu rumah tangga, dan akademisi.

"Edukasi ini penting diberikan kepada lapisan masyarakat terutama komunitas supaya bisa menjalankan kehidupan yang lebih baik dan sejahtera berkat pengelolaan keuangan yang baik," ujar Kusumaningtuti S Soetiono, Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen kepada Liputan6.com.

Selain mengajak masyarakat untuk melestarikan budaya menabung, pada edukasi keuangan ini juga mengajarkan cara merencanakan keuangan yang sesuai dengan keinginan.

"Ingin menempuh pendidikan yang lebih tinggi misalnya dengan menyisihkan uang jajan sejak kecil, lama-kelamaan dikumpulkan menjadi bukit," jelas Kusumaningtuti.

Program "Edukasi Keuangan Komunitas" mendapat sambutan positif dari para peserta pelatihan. "Jadi tahu apa saja industri keuangan dan bagaimana perencanaan yang baik," ujar Ramlah Umara, Peserta Training of Trainers.

Setelah mengikuti pelatihan, Ramlah bertekad menerapkan ilmu yang didapatkan ke dalam materi pelajaran di sekolah.

Senang rasanya jika melihat ibu-ibu mengajarkan kepada anak, suami, dan lingkungan sekitar cara mengelola keuangan dengan baik.

"Target seperti ini yang ingin disebarkan secara masif, walaupun per kelompok atau komunitas kalau terus menerus ini akan menular ke kelompok yang lainnya," jelas Kusuma

(Adv)