Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian Saleh Husin disambangi oleh sejumlah delegasi bisnis asal Kanada atau Southeast Asia Canada Business Council di Kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta Selatan pada Jumat pekan ini.
Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Kemenperin, Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan delegasi asal Kanada ini menyampaikan beberapa ketertarikannya untuk berinvestasi di Indonesia dalam pertemuan tersebut. Salah satunya yaitu dalam proyek pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW) yang menjadi mega proyek Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Mereka mau masuk proyek 35 ribu MW. Untuk pembangkit 2x300 MW. Lokasi belum dibicarakan," ujar Achmad di Kantor Kemenperin, Jakarta, Jumat (31/7/2015).
Advertisement
Selain itu, delegasi bisnis ini juga menawarkan pendidikan bagi tenaga las atau welder agar memiliki sertifikasi berstandar internasional.
"Pendidikan khusus untuk pengelasan. Agar ada pendidikan yang lebih tinggi untuk dapat spesifikasi internasional," lanjutnya.
Sedang dari sisi pemerintah, Sigit menyatakan, pihaknya ingin Kanada memproduksi pupuk di Indonesia. Pasalnya selama ini Indonesia banyak mengimpor pupuk dari Kanada.
"Kita pupuk memang impor banyak dari Kanada, kita ingin mereka produksi disini. Nilai investasi belum ada. Masih dijajaki apa ada kemungkinan," kata dia.
Selain itu, pemerintagh juga ingin investor asal Kanada untuk membangun fasilitas pembangkit tenaga panas matahari atau solar energi.
"Solar energi, kita tanya investasinya. Kalau yang jualan sudah banyak di sini. Tapi untuk industri solarnya seperti produksi panel itu belum ada," tutur Sigit. (Dny/Ahm)