Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) menyarankan Bank Indonesia (BI) menurunkan tingkat suku bunga acuan (BI Rate) seiring realisasi inflasi inti tahun ke tahun sebesar 4,86 persen. Inflasi inti tersebut mengalami penurunan dari angka 5 persen pada bulan sebelumnya.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, terjadi penurunan drastis pada inflasi inti tahun ke tahun di Juli 2015 dari 5 persen menjadi 4,86 persen. "Itu artinya gejala ekonomi mengarah ke yang lebih baik," ujar dia saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (3/8/2015).
Menurut Sasmito, keadaan ekonomi yang mulai membaik terlihat dari inflasi inti tahun ke tahun dapat menjadi peluang bagi BI untuk menyesuaikan BI rate dari saat ini 7,5 persen.
"Saya kira itu peluang bagi BI menurunkan suku bunga. Karena BI kan memperhatikan inflasi inti yang sudah di kepala 4 persen," terang dia.
Dengan penurunan BI Rate, akan mendorong investasi lantaran tingkat bunga pinjaman yang ikut merosot. Di samping itu, juga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Jadi sekarang ini bagaimana BI akan bereaksi terhadap pengumuman kita hari ini. Apakah itu akan mengendalikan inflasi mengingat inflasi Juli yang tertinggi sepanjang tidak ada kenaikan yang luar biasa dari pasar internasional," papar dia.(Fik/Nrm)
BPS: Ini Saat yang Tepat Turunkan BI Rate
Terjadi penurunan drastis pada inflasi inti tahun ke tahun di Juli 2015 dari 5 persen menjadi 4,86 persen.
Advertisement