Sukses

Dampak El Nino Bakal Terasa pada Oktober 2015

Melambungnya harga cabai saat ini lebih disebabkan habisnya masa panen raya sehingga pasokan berkurang.

Liputan6.com, Jakarta - Petani yang tergabung dalam Asosiasi Agribisnis Cabai Jawa Timur memperkirakan dampak dari El Nino akan terlihat pada bulan ke 10 pada tahun ini. Dampak El Nino tersebut akan terlihat dengan berkurangnya pasokan sehingga dipastikan akan mengerek harga cabai di pasaran.

Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Jawa Timur, Sukoco mengatakan, dampak dari El Nino yang dirasakan oleh petani cabai adalah kekeringan yang berimbas pada menurunnya produksi cabai. Untuk bibit, akan cepat mati karena daya tahannya melemah dan  mudah terserang hama.

Sukoco sendiri menuturkan belum bisa memprediksi potensi kerusakan dari El Nino tersebut. Namun, ia memastikan bawha harga cabai akan melambung. Asosiasi memperkirakan, harga cabai akan mencapai lebih dari Rp 20 ribu per kilogram (kg). Harga tersebut masih di tingkat petani dan belum masuk ke pengecer.

"Kalau kekeringan tidak teratasi, harga cabai bisa di atas Rp 20 ribu. Itu dampak dari El Nino," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (4/8/2015).

Sedangkan melambungnya harga cabai saat ini, Sukoco memastikan bahwa penyebabnya bukan karena El Nino. Dia bilang, mahalnya cabai karena kurangnya pasokan disebabkan telah melewati masa panen. "Karena memang masa panen raya habis, bukan karena kekeringannya," ujarnya.

Akan tetapi, pihaknya mengaku masih ada wilayah yang berpotensi untuk panen. "Di Malang, tapi sedikit tidak terlalu banyak. Itu masalahnya bukan karena kekeringan," tambahnya.

Dia merinci untuk beberapa jenis cabai telah terpantau tinggi di tingkat petani. Sebut saja, untuk cabai merah rawit dibandrol Rp 40 ribu per kg, cabai besar Rp 14 ribu sampai Rp 15 ribu per kg. Sedangkan harga cabai merah keriting seharga Rp 17 ribu per kg. (Amd/Gdn)