Liputan6.com, Jakarta - Jika Anda ingin jadi pengusaha maka membuat proposal bisnis adalah salah satu langkah besar yang patut diperhitungkan. Sebab sebuah cetak biru atau proposal menjadi kunci yang membuka pintu kepada investor, mitra dan karyawan.
Â
Sebab, kekuatan perencanaan berpengaruh besar pada hasil bisnis, terutama di tahap awal. Jika proposal Anda buruk, atau jika melewatkan informasi penting, berpotensi mempersulit pendanaan dan bantuan.
Meskipun demikian, banyak calon pengusaha yang tak mau ambil pusing dengan membuat rencana bisnis sekedarnya. Berikut ini adalah 5 kesalahan umum dalam membuat proposal usaha dilansir dari laman Entrepreneur, Jumat (7/8/2015):
Â
1. Mengabaikan bagian utama
Â
Proposal usaha dapat dibuat sesuai kreatifitas, akan tetapi informasi penting mesti tercantum didalamnya. Setidaknya berisi proyeksi pertumbuhan,dan target pasar.
Jelaskan mengapa mereka membutuhkan produk Anda. Terangkan juga bahwa produk itu lebih baik dari para pesaing. Serta kapan Anda mulai merekrut karyawan. Sebuah proposal usaha yang tidak lengkap kemungkinan besar langsung didiskualifikasi tanpa percakapan lebih lanjut. Â
Â
2. Mengabaikan hal detailÂ
Â
Kondisi realitas, dan apa yang orang ingin lihat, haruslah sesuai dengan konsep Anda. Anda mungkin membayangkan produk sempurna, namun jika data tersebut tidak mendukung konsep, apakah investor mau mencairkan dananya.
Â
Luangkan waktu untuk melakukan penelitian. Lihatlah target demografi, kemampuan pesaing, proyeksi tingkat pertumbuhan industri, dan hal detail lainnya.
Advertisement
Fakta tidak bisa dibantah, semakin banyak fakta dalam proposal maka semakin baik. Semakin banyak hal detail membuat Anda tampak profesional, sehingga menguatkan kesan pertama yang kredibel.
Â
 4. Satu sudut pandang
Â
Ide bisnis meluncur di pikiran Anda. Tanpa membuang waktu, Anda segera merambah dunia maya untuk menemukan data pendukung. Anda membuat proposal usaha selama seminggu tanpa keluar kamar. Proposal dibuat secara komprehensif, teliti, dan ditulis dengan baik, tapi ada satu masalah: Anda menulis dalam sebuah sistem tertutup.
Â
Anda tidak memasukan opini dari luar. Anda tidak melakukan penelitian atau survei pasar tentang produk itu atau setidaknya menerima masukan dari keluarga dan teman-teman. Akibatnya Anda lupa ada hal penting yang terlewatkan.
Â
5. Membosankan Â
Istilah "rencana bisnis" terdengar sangat membosankan. Sebab itu buatlah proposal yang lebih memicu gairah calon investor. Bicarakan tentang kemungkinan ekspansi masa depan. Tulis dalam bahasa sehari-hari dan informal, supaya investor memahaminya. Jika proposal bisnis Anda hanya berisi angka angka, tak seorangpun ingin membacanya.(Ilh/Nrm)