Liputan6.com, Jakarta - Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh menyatakan bahwa bawang merah asal Malaysia menjadi komoditas pertanian yang sering diselundupkan ke Indonesia melalui pintu-pintu kecil di wilayah Aceh.
Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh, Saifuddin Zuhri mengatakan, sebagai contoh, sejak awal tahun telah ada penyelundupan 4 ton bawang merah yang berhasil digagalkan saat hendak masuk ke Indonesia melalui wilayah Aceh.
"Yang banyak (yang diselundupkan) bawang merah. Tahun ini sudah ada 3 kali penangkapan. Karena di wilayah pantai timur Sumatera memang rawan (penyelundupan)," ujarnya di Banda Aceh, Rabu (5/8/2015).
Dia menjelaskan, maraknya penyelundupan bawang merah ini lantaran permintaan yang tinggi akan komoditas tersebut di wilayah Aceh. Sedangkan selama ini, pasokan bawang merah untuk Pulau Sumatera hanya boleh masuk melalui Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara dan kemudian baru dikirim ke Aceh.
"Di sini pasarnya besar, permintaannya banyak. (Bawang asal Malaysia) kualitasnya bagus. Juga soal dipasritas harga. Di sini bisa jual mahal sehingga orang keinginan mendapat untung besar, makanya diselundupkan," kata dia.
Harga bawang merah asal Malaysia ini juga dinilai lebih murah. Hal tersebut terkait lokasi negeri jiran yang dekat dengan Sumatera sehingga ongkos kirimnya pun jauh lebih murah ketimbang harus dipasok dari Jawa atau wilayah lain di Indonesia tengah dan timur.
"Banyak juga yang (bawang merah)eks-Malaysia, karena kita kan lokasinya dekat," tandas dia. (Dny/Gdn)
Bawang Merah Ilegal Asal Malaysia Banyak Masuk Lewat Aceh
Sejak awal tahun telah ada penyelundupan 4 ton bawang merah yang berhasil digagalkan.
Advertisement