Sukses

Ekspor Mutiara RI Ditargetkan Tembus US$ 30 Juta

Indonesia merupakan produsen mutiara jenis South Sea Pearl (SSP) terbesar di dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan ekspor mutiara asal Indonesia pada tahun ini sebesar US$ 30 juta. Angka tersebut mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yang sebesar US$ 25,8 juta.

Direktur Pengembangan Produk Non-Konsumsi KKP, Maman Hermawan mengatakan, sebenarnya dari segi volume, Indonesia merupakan produsen mutiara jenis South Sea Pearl (SSP) terbesar di dunia dengan memasok sekitar 43 persen kebutuhan dunia.

"Indonesia sebenarnya penghasil mutiara terbesar di dunia untuk jenis South Sea Pearl. Selebihnya itu ada Australia sebesar 38 persen. Sisanya ada Filipina, Myanmar dan juga Vietnam, mereka sedang mulai," ujarnya di kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Jumat (7/8/2015).

Namun dari sisi perdagangan, Indonesia hanya menempati urutan ke-9 dunia dengan nilai ekspor sebesar US$ 25,8 juta atau 2,04 persen dari total nilai ekspor seluruh jenis mutiara di dunia yang mencapai US$ 1,2 miliar. Indonesia masih kalah dibandingkan India, Jepang, China, Australia, Tahiti, Swiss, Amerika Serikat dan Inggris.

Mutiara-mutiara asal Indonesia diekspor ke berbagai negara seperti Hongkong, Australia, Jepang, Thailand, Korea Selatan dan beberapa negara lain.

Wawan mengungkapkan, selama ini harga pasar mutiara dunia masih menurun akibat krisis global pada 2008. Namun saat ini harga mutiara mulai membaik terutama Mutiara Akoya dan SSP. Hal ini disebabkan permintaan pasar China dan Amerika yang tinggi sehingga secara perlahan memulihkan harga mutiara di dunia.

"Sedangkan di pasar Eropa masih lemah mengingat ekonomi Eropa yang belum membaik," tandasnya. (Dny/Gdn)

Video Terkini