Liputan6.com, Jakarta - Furnitur Indonesia makin berkibar di negeri Taiwan. Prestasi gemilang ini berkat perusahaan Scanteak yang mampu mencetak transaksi rata-rata 1.000 kontainer setahun.
Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taiwan Arief Fadillah mengatakan, perusahaan berbasis di Singapura itu memiliki 120 chain store di dunia, 94 di antaranya di Taiwan. Sisanya tersebar di Singapura, Jepang (13 unit), Jerman, Kanada, Brunei, dan Amerika Serikat.
Baca Juga
"Perusahaan-perusahaan furnitur Indonesia berbasis di Solo dan sekitarnya menjadi pemasok utama Scanteak. Ini membanggakan kita semua," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (10/8/2015).
Advertisement
Dia menjelaskan, sejak kali pertama membuka toko di Taiwan pada 1993, Scanteak kini telah memiliki turn over rata-rata per tahun lebih dari US$ 5 juta. Ke depan, Scanteak bertekad akan membuka toko furniturnya hingga 100 unit di Taiwan.
Menurut Arief, para produsen furnitur Indonesia bisa memanfaatkan keberadaan Scanteak di berbagai negara untuk mempromosikan produk-produk furnitur dalam negeri.
"Perlu mempertahankan kualitas furnitur Indonesia agar produk Indonesia makin menguasai pangsa pasar furnitur dunia," kata dia.
Sementara itu, CEO Scanteak, P.C Lim menyatakan kebanggaannya bisa bekerja sama dengan perusaan-perusahaan asal Indonesia. Menurutnya, furnitur dan olahan kayu asal Indonesia dikenal sangat berkualitas dan kompetitif sehingga berdaya saing global.
"Taiwan merupakan pasar penting bagi produk Scanteak. Karena itu saya menyampaikan terima kasih kepada para pemasok Indonesia yang selama ini memasok semua kebutuhan Scanteak," tandas Lim. (Dny/Ndw)