Liputan6.com, Jakarta - Ketua Badan Pembangunan Nasional Republik Rakyat China (RRC) Xu Shaoshi menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka untuk menyampaikan hasil studi kelayakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, Senin (10/8). Mewakili pemerintah China, ia menjamin, proyek yang mereka tawarkan paling aman dan menguntungkan.
Dalam konferensi pers bersama yang dilakukan di kantor Presiden, Xu Shaoshi menyampaikan hasil studi kelayakan yang telah mereka buat. Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang mereka tawarkan akan terbentang sepanjang 150 kilometer.
"Ada delapan stasiun yang akan dibangun. Stasiun di Jakarta akan terletak di Halim dan akan terkoneksi dengan Stasiun Manggarai dan Stasiun Gambir. Dengan demikian, jalur kereta cepat ini juga akan terintegrasi dengan KRL yang telah beroperasi," ucapnya.
Xu melanjutkan, kereta cepat Jakarta-Bandung akan memiliki kecepatan 350 kilometer per jam. Meski sangat cepat, mereka menjamin kereta tersebut aman dan akan dilengkapi dengan alarm peringatan gempa bumi. Bahkan, ia mengklaim mereka memiliki tingkat keamanan paling baik di dunia.
"Standar yang kami gunakan standar internasional. Dan sejumlah perusahaan kereta di dunia juga menggunakan standar yang sama," kata Xu.
Proyek kereta cepat yang ditawarkan China ini akan dilengkapi dengan sejumlah jembatan dan terowongan dengan rasio 62 persen. Ia menyatakan bahwa pihaknya paling ahli dalam bidang konstruksi jembatan dan terowongan. Pasalnya, mereka sudah berhasil membangun terowongan terpanjang di dunia dengan total panjang 27,8 kilometer.
"Kami berkomitmen untuk mengutamakan penggunaan komponen lokal demi mendukung industri dalam negeri Indonesia," kata dia.
Terkait pembiayaan, Xu mengatakan kedua negara akan membentuk joint venture antara BUMN Indonesia dengan BUMN China. Risiko dan keuntungan akan ditanggung bersama. Kendati demikian, saham terbesar tetap dimiliki Indonesia dengan perbandingan 60 persen dan 40 persen.
Namun, Xu tidak bersedia menyebut nilai investasi yang China tawarkan. Ia mengatakan, nilai investasi itu sudah dicantumkan dalam laporan studi kelayakan yang telah diserahkan pada Presiden Jokowi.
"Berdasarkan laporan studi kelayakan kami, proyek ini sudah bisa menghasilkan keuntungan setelah beroperasi lima tahun," kata Xu yang diutus langsung oleh Presiden Cina, Xi Jinping, tersebut.
Dia menambahkan, RRC akan membantu Indonesia dengan mengirimkan tim ahli yang akan membantu mengelola kereta cepat tersebut.
Xu mengklaim, proyek yang mereka tawarkan ini lebih baik dari proposal serupa yang juga ditawarkan oleh Pemerintah Jepang, baik dari segi pembiayaan maupun teknologinya. Hal itu, menurut Xu, sudah mereka buktikan dalam proyek kereta cepat di Pulau Hainan yang iklimnya mirip dengan Indonesia.
Menurutnya, kereta cepat di sana telah beroperasi dengan aman selama lima tahun. Dengan adanya tawaran proyek ini, kata Xu, RRC berkomitmen meningkatkan kerja sama di bidang infrastruktur dengan Indonesia.
"Kami berikan harga lebih kompetitif. Proposal kami lebih baik," katanya.
Sementara itu, di tempat yang sama, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan pemerintah akan segera menunjuk konsultan independen pekan ini.
Konsultan itu akan mempelajari laporan studi kelayakan yang telah dilakukan Negeri Tirai Bambu tersebut. tidak hanya pada tawaran dari RRC pihaknya juga akan melakukan hal yang sama pada proposal kereta cepat yang juga ditawarkan pemerintah Jepang.
"Konsultan akan bekerja dalam tempo dua sampai tiga minggu. Setelah itu akan diumumkan," kata dia.Â
(Luqman Rimadi/Gdn)