BCA Operasikan SiMOLEK di 15 Kota

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengoperasikan Mobil Literasi Keuangan atau SiMOLEK di 15 kota di Indonesia. Operasional armada SiMOLEK ini diselenggarakan mulai tanggal 3 hingga 14 Agustus 2015. Langkah pengoperasian SiMOLEK ini Sebagai upaya untuk meningkatkan indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia. 

Sekretaris Perusahaan BCA Inge Setiawati menjelaskan, sebagai bagian dari industri keuangan di Indonesia, BCA berupaya meningkatkan literasi keuangan khususnya di wilayah-wilayah yang belum memiliki infrastruktur yang merata dan baik dengan mengoperasionalkan SiMOLEK.

"Karena itu selama 12 hari ke depan kami berharap agar masyarakat bisa mendapatkan informasi-informasi penting melalui para petugas edukasi yang berada di armada SiMOLEK,” ujarnya dalam keterangan, Selasa (11/8/2015).

Berbagai fitur dan fasilitas dapat dijumpai pada SiMOLEK yang dijalankan oleh BCA. Antara lain materi edukasi keuangan mengenai produk, layanan dan lembaga jasa keuangan, fasilitas financial health check untuk mengetahui kondisi atau status keuangan seseorang ataupun keluarga.

Inge melanjutkan, dalam layanan ini, masyarakat juga bisa menyampaikan pengaduan, pelaporan, ataupun pertanyaan ke Layanan Konsumen OJK.

Berbagai fitur dan manfaat ini bertujuan untuk meningkatkan awareness masyarakat mengenai literasi keuangan, mendorong dan meningkatkan minat masyarakat menggunakan produk/jasa keuangan, serta meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam menggunakan produk/jasa keuangan.

Daerah yang dikunjungi oleh BCA adalah Jabodetabek, Bandung, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Makassar, Manado, Jayapura, Medan, Pekanbaru, Malang, Samarinda, dan Banjarmasin dengan menggunakan 20 mobil.

“Selain melakukan kegiatan edukasi serta sosialiasi mengenai literasi keuangan, BCA juga menyediakan layanan pembukaan rekening, penjualan kartu Flazz, penerimaan form kartu kredit, kredit kendaraan bermotor (KKB), dan kredit pemilikan rumah (KPR), serta kredit lainnya.” lanjut Inge. (Gdn/Nrm)