Liputan6.com, Buleleng - Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang yang tercapat di Kabupaten Buleleng, Bali, telah resmi beroperasi. PLTU yang dibangun oleh China Huadian Engineering Co, Ltd (CHEC), Merryline International Pte. Ltd (MIP) dan PT General Energy Indonesia (GEI) tersebut memiliki kapasitas 426 Mega Watt (MW).Â
Direktur Huadian Corporation, Jian Fang Shuai mengatakan, PLTU tersebut terdiri dari tiga generator. Setiap generator memasok listrik 142 MW listrik ke sistem kelistrikan Bali.Â
"Pada tahap I ini, tiga generator berkapasitas 142 MW dibangun, dan masih terdapat ruang untuk tambahan dua generator berkapasitas 300 MW," kata Fang Shuai, saat meresmikan PLTU tersebut, di Buleleng, Bali, Selasa (11/8/2015).
Fang Shuai menjelaskan, berdasarkan perjanjian jual beli listrik atau Power Purchase Agreement  (PPA) dengan PT PLN (Persero), PLTU Celukan Bawang akan memasok listrik hingga 30 tahun ke depan dengan jumlah pasokan per tahun mencapai 2.831 Giga Watt per hour (GWh).
"PLTU Celukan Bawang dapat memenuhi 40 persen dari kebutuhan listrik Bali," tuturnya.
Ia mengungkapkan, pembangkit yang dibangun oleh tiga perusahaan tersebut memakan biaya investasi sebesar US$ 700 juta. "Sejauh ini, pembangkit ini adalah investasi terbesar di luar negeri yang pernah dilakukan oleh Huadian Corporation, perusahaan induk dari CHEC," pungkasnya.
Untuk diketahui, pada Juni 2015 lalu telah dijalankan uji coba tiga unit pembangkit itu juga memastikan keseimbangan pasokan daya dari PLTU Celukan Bawang ke kabel jaringan PLN. Dalam uji coba tersebut, semua berjalan lancar dan tidak ada persoalan. (Pew/Gdn)
PLTU Terbesar di Bali Resmi Beroperasi
PLTU Celukan Bawang akan memasok listrik hingga 30 tahun ke depan dengan jumlah pasokan per tahun mencapai 2.831 Giga Watt per hour (GWh).
Advertisement