Liputan6.com, Jakarta - China Railway Corporation menggelar Pameran Kereta Api Kecepatan Tinggi di Main Atrium Senayan City, Jakarta. Pameran yang berlangsung mulai 13-16 Agustus 2015 ini menampilkan miniatur kereta cepat yang telah berhasil dibuat Negeri Tirai Bambu tersebut.
Duta Besar China untuk Indonesia Xie Feng mengatakan, China telah berhasil membuat beberapa jenis kereta cepat antara lain, kereta api peluru standar China, kereta peluru CRH380A, kereta pemeriksaan komprehensif kecepatan tinggi, kereta antar kota CJ-1, kereta antar kota CJ-2 dan kereta antar kota CRH6.
"China telah membangun kereta cepat yang sesuai dengan berbagai macam syarat geologis, lingkungan spesial, kebutuhan pengangkutan yang kompleks. Kami telah membuka 34 rute kereta cepat yang meliputi 160 kota," ujarnya di Senayan City, Jakarta, Kamis (13/8/2015).
Advertisement
Dia menjelaskan, pada Agustus 2008 kereta cepat di China mulai beroperasi dengan rute Beijing-Tianjin dengan kecepatan mencapai 350 km per jam. Pada Desember 2010, mulai beroperasi kereta cepat pada lingkar timur provinsi Hainan. Pada Juni 2011, China mengoperasikan kereta cepat Beijing-Shanghai dengan kecepatan tertinggi mencapai 486,1 km per jam.
Kemudian pada Desember 2012, China juga mengoperasikan jalur kereta cepat terpanjang di dunia yaitu Beijing-Guangzhou dengan panjang sekitar 2.298 km. Dan pada Desember 2014, China juga mengoperasikan kereta cepat dari Lanzhou ke Urumqi yang melewati gurun pasir dengan total jarak mencapai 1.777 km.
"Sampai akhir 2015, jarak operasi rel kereta cepat China mencapai 19 ribu km. Dan jaringan kereta ini akan meliputi semua kota di China yang jumlah penduduknya di atas 500 ribu orang," kata dia.
Sementara itu, Chief Engineer China Railway Corporation He Huawu mengatakan, selain membangun kereta cepat di China, pihaknya juga membangun kereta cepat di negara lain, seperti di Turki dan Venezuela.
"Di Turki ada kereta cepat dengan kecepatan 250 km per jam dibangun China. Di Venezuela ada satu kereta cepat dengan kecepatan 220 km per jam. Dan di Rusia, bersama Rusia, kami sedang dalam proses rancangan," tandas dia. (Dny/Nrm)