Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir rupanya belum mampu mendorong perbaikan kinerja ekspor pada Juli 2015.
Menteri Perdagangan, Thomas Lembong mengatakan hal ini ditandai dengan masih melemahnya kinerja ekspor pada Juli 2015. Total ekspor turun 15,5 persen (MoM) pada Juli 2015 dan 19,2 persen (YoY). Secara rincian, kinerja ekspor non-migas tercatat sebesar US$ 10 miliar pada Juli 2015, turun 17,2 persen (MoM) dan 14,1 persen (YoY).
"Sementara dari migas, kinerja ekspornya tercatat US$ 1,4 miliar, atau turun 1,3 persen dibandingkan bulan sebelumnya dan 43 persen dibandingkan tahun lalu," ujar Thomas di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta Pusat, Rabu (19/8/2015).
Advertisement
Namun, kinerja ekspor non-migas Indonesia ke beberapa negara utama pada Juli 2015, lanjut dia, telah berkontribusi besar menekan nilai ekspor non-migas. Penurunan terbesar dialami ekspor non-migas ke Australia, Belanda, Singapura.
Sementara itu, selama Januari-Juli 2015, pertumbuhan ekspor non-migas yang masih tumbuh positif antara lain Arab Saudi, Vietnam, India, Malaysia dan Korea Selatan.
Meski demikian, Thomas menyatakan suplus neraca perdagangan Juli mengalami peningkatan yang tercatat sebesar US$ 1,3 miliar, atau meningkat US$ 0,8 miliar dibandingkan Juni 2015. Hal ini ditopang oleh suplus perdagangan non-migas US$ 2,2 miliar, sementara neraca perdagangan migas defisit US$ 0,9 miliar.
"Hal ini menggembirakan. Suplus ini merupakan yang tertinggi sejak awal tahun lalu," kata Thomas. (Dny/Ahm)