Liputan6.com, Jakarta - Harga daging ayam kini sudah mencapai Rp 40 ribu per ekor. Wakil Presiden Jusuf Kalla menjelaskan masyarakat berhenti membeli daging sapi yang juga mahal dan berpindah membeli ayam, sehingga terjadi kenaikan harga mendadak.
"Ini kan daging ayam ada hubungannya dengan daging sapi. Daging sapi naik, orang beralih ke daging ayam. Yang biasa makan sate sapi jadi sate ayam, biasanya makan steak kini makan ayam goreng, karena (daging sapi) mahal," kata JK, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (20/8/2015).
"Karena tiba-tiba permintaan beralih ke daging ayam, maka naiklah (harga daging) ayam ini. jadi kalau daging sapi turun, maka yang ini (daging ayam) akan turun juga," tambah dia.
Advertisement
Untuk memperbaiki keadaan, pemerintah akan menambah suplai daging. Hal ini untuk mencegah masyarakat terus berpindah ke ayam.
"Dari pemerintah menambah suplai daging sapi, impor juga dibolehkan, sehingga diharapkan pasti kalau daging sapi turun, maka daging ayam akan turun," tegas JK.
Dia juga sebelumnya menjelaskan tingginya harga ayam karena ada masalah dengan makanan ternak. Ia berjanji menyelesaikan masalah ini, mengembalikan harga semula dalam kurun waktu 1-2 minggu.
Sementara itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menilai tingginya harga ayam karena pemasok ayam masih banyak di kampung halaman.
"Kami tanya, kenapa mesti naik. Ternyata alasannya hari libur kemarin tidak memelihara ayam karena pulang kampung, ini libur kan cukup panjang. Jadi mundur Lebaran 2-3 minggu," ujar Amran di Istana Kepresidenan. (Alvin/Ndw)