Sukses

JK: 23% Proyek Listrik Harus Pakai Energi Terbarukan

Wakil Presiden Jusuf Kalla terus mendorong suksesnya pembangunan proyek listrik 35 ribu MW.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla terus mendorong suksesnya pembangunan proyek listrik 35 ribu megawatt (MW). Ia meminta agar proyek yang sedang berjalan itu harus meningkatkan penggunaan energi terbarukan.

"‎Sesuai Undang-undang (UU) harus energi terbarukan pada 10 tahun yang akan datang harus sampai 23 persen, sekarang baru 9 persen. Jadi harus mayoritas masuk nanti, masuk geothermal, tenaga angin, masuk surya," kata JK, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (20/8/2015).

JK menjelaskan banyaknya swasta yang turut serta dalam proyek ini ‎tidak perlu ditakutkan. Tidak perlu dikhawatirkan listrik nantinya akan didominasi oleh swasta.

"‎UU membolehkan itu (swasta berpartisipasi), swasta membangun kemudian listriknya dijual ke PLN. Kemudian PLN mendistribusikannya ke pelanggan. Karena itu yang punya transmisi PLN, yang punya hak jual PLN," terang JK.

Pemerintah terus membahas proyek pembangkit listrik 35 ribu MW, meski proyek itu mendapat kritik dari Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli. Untuk kesiapan proyek itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta agar Krakatau Steel mampu memproduksi 2 juta ton besi untuk pembangunan transmisi listrik.

"‎Kita kan mau bikin transmisi maka kita harus mendahulukan suplai dalam negeri. Nah karena itu saya minta Krakatau Steel memenuhi kebutuhan PLN, kebutuhan PU, segera. ‎Kita butuh kira-kira 2 juta ton untuk bangun transmisi," tambah dia.‎ (Alvin/Ndw)