Sukses

Dituding Jual Elpiji 12 Kg Kemahalan, Ini Pembelaan Bos Pertamina

ICW menilai harga elpiji 12 kg yang dijual Pertamina kemahalan

Liputan6.com, Jakarta - Indonesian Corruption Watch (ICW) menilai harga elpiji non subsidi ukuran 12 kilogram (kg) yang dijual PT Pertamina (Persero) kemahalan.

Harga jual elpiji ‎12 kg pada periode Agustus 2015 lebih Rp 2.451 per kg atau kelebihan harganya hampir Rp 30 ribu per tabung, total harganya menjadi Rp 142.584 per tabung.

Lalu apa kata Pertamina?

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, dalam menghitung harga elpiji 12 kg, ICW seharusnya menyamakan terlebih dahulu formula perhitungannya, jika terjadi ketidaksamaan maka angka yang dihasilkan berbeda.

"Formula harus dicocokin dulu. Kita bisa cocokin apakah formula yang dipakai benar, kadang hasilnya beda karena formulanya yang dipakai berbeda," kata Dwi, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Kamis (21/8/2015).

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menuturkan, formula perhitungan harga yang digunakan ICW berbeda dengan formula yang digunakan Pertamina.

Komposisi bahan baku yaitu propanenya (C3) 42 dan butan (C4) 58 persen. Sedangkan yang digunakan ICW perbandingannya propanenya 50 dan butannya 50 persen.

"Mungkin ada perbedaan yang menjadi dasar fundamental perhitungan tapi secara faktual elpiji tidak dibuat langsung 50:50 seperti itu sedangkan propanenya 42 butannya 58 perbandingannya," jelas Wianda.

Wianda menambahkan, dalam formula ICW, menggunakan kurs beli dolar Amerika Serikat (AS).  Sedangkan Pertamina menggunakan kurs tengah dan ICW menghitung hanya sampai level agen sementara Pertamina menghitung biaya sampai konsumen.

"Itu dari dua hal paling fundamental saja sudah berbeda," pungkasnya. (Pew/Ndw)