Liputan6.com, Jakarta - Sejalan dengan kenaikan harga emas di pasar intenasional, emas yang dijual di toko-toko emas di Jakarta juga mengalami kenaikan.
Salah satu pedagang emas di kawasan Cikini Gold Center, Suki, mengatakan bahwa kenaikan harga emas sebenarnya telah terjadi sejak akhir pekan lalu. Untuk harga logam mulia (LM) atau emas 24 karat mengalami kenaikan sebesar Rp 20 ribu.
"Kenaikan sebenarnya sudah dari tiga hari lalu. Misalnya LM yang 100 gram kemarin (Jumat) Rp 500 ribu sekarang jadi Rp 520 ribu. Kalau per gram naiknya lebih tinggi lagi," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Cikini, Jakarta, Senin (24/8/2015).
Dia menjelaskan, level harga ini merupakan yang paling tinggi sejak awal tahun. Kenaikan tertinggi juga pernah dialami pada dua tahun lalu. "Bisa dibilang paling tinggi dari awal tahun," lanjutnya.
Menurut Suki, tren kenaikan seperti ini biasanya dipengaruhi oleh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Dolar yang menyentuh level Rp 14 ribu per dolar menjadi pendorong lonjakan harga emas.
"Pasti ada pengaruh dolar AS. Karena harga emas kan juga mengikuti dolar AS. Kalau tren dolar AS turun dia turun, kalau naik dia juga ikut naik," jelasnya.
Suki berharap, kurs rupiah tidak terus melemah. Pasalnya jika terus melemah, maka harga emas akan semakin tinggi dan dikhawatirkan menganggu bisnis jual beli emas. "Kalau Rp 14 ribu terlalu tinggi. Enaknya ya stabil di Rp 10 ribu per dolar," tandasnya.
Kenaikan harga juga dialami oleh emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk yang kembali menguat Rp 3.000 menjadi Rp 563 ribu per gram pada perdagangan Senin (24/8/2015). Pada perdagangan Jumat pekan lalu, harga emas Antam tercatat naik Rp 8.000 per gram. (Dny/Gdn)
Dolar AS Terus Menguat, Harga Emas Ikut Melonjak
Emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk yang kembali menguat Rp 3.000 menjadi Rp 563 ribu per gram.
Advertisement