Sukses

PT Pos: Hanya Rp 500 Juta yang Selamat dari Insiden Trigana Air

Dana program simpanan keluarga sejahtera (PSKS) Rp 6,57 miliar itu diberikan untuk 10.958 rumah tangga sasaran.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pos Indonesia menyatakan akibat kecelakaan yang dialami pesawat Trigana Air pada 16 Agustus 2015 hanya Rp 500 juta dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) yang utuh.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama PT Pos Indonesia, Poernomo mengatakan dalam musibah tersebut empat pegawai PT Pos Indonesia menjadi korban meninggal membawa dana PSKS sebesar Rp 6,57 miliar yang diperuntukkan bagi 10.958 rumah tangga sasaran (RTS) di 34 distrik Kabupaten Pegunungan Bintang.

"Jadi dari Rp 6,5 miliar ini, yang bisa diselamatkan sebesar Rp 500 juta yang utuh, yang rusak Rp 200 juta. Sedangkan sisanya terbakar," ujar Poernomo di Gedung Pos, Jakarta, Rabu (26/8/2015).

Dia menjelaskan, uang PSKS yang utuh, rusak dan hangus tersebut telah diserahkan oleh Kepalas Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI F. Henry Bambang Soelistyo dengan disaksikan Kapolda Papua Brigjen Paulus Waterpauw kepada Kepala Kantor Pos Papua beberapa waktu lalu.

"Sudah diserahkan langsung diserahkan oleh Kepala Basarnas disaksikan Kapolda Papua. Diserahkan kepada Kepala Kantor Pos Papua," kata dia.

Menurut Poernomo, dana PSKS yang masih utuh telah diserahkan kepada PT Asuransi Bumida. Sedangkan yang rusak diserahkan kepada Bank Indonesia (BI) untuk diganti dengan uang yang baru. "Yang rusak akan diganti oleh BI. Itu masuk kategori uang tidak layak edar," ungkap Poernomo.

Namun demikian, Poernomo meminta para penerima dana PSKS di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, untuk tidak khawatir. Sebab semua dana PSKS yang disalurkan oleh PT Pos Indonesia telah diasuransikan.

"Seluruh dana PSKS yang sekian triliun itu sudah diasuransikan. Kami bekerja sama dengan Asuransi Bumida," tutur Poernomo.

Sebelumnya Pesawat Trigana Air jenis ATR 42 jatuh di Kamp 3 Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Pesawat dengan nomor registrasi PK-YRN dan rute penerbangan Jayapura (Sentani)-Oksibil tersebut hilang kontak pada Minggu 16 Agustus sekitar pukul 14.55 WIB.

Pesawat Trigana membawa 49 penumpang terdiri dari 44 orang dewasa, 2 anak, dan 3 bayi. Burung besi itu diawaki 5 orang terdiri dari pilot Capt Hasanudin, FO Ariadin, pramugari Ika N dan Dita Amelia, serta teknisi Mario. (Dny/Ahm)

Video Terkini