Liputan6.com, Jakarta - Lapangan Kepodang, blok Muriah, yang dioperatori Petronas Carigali Muriah Ltd mulai memproduksi gas bumi pertama sebesar 56 juta kaki kubik per hari pada akhir Agustus 2015.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi/SKK Migas, Amien Sunaryadi mengatakan gas dari lapangan Kepodang dialirkan melalui pipa menuju fasilitas penerimaan di darat (Onshore Receiving Facility/ORF), untuk kemudian disalurkan ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Tambak Lorok milik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Baca Juga
"Gas akan meningkat secara bertahap hingga mencapai 116 juta kaki kubik per hari, sesuai dengan kesiapan PLN," kata Amien di Jakarta, Rabu (2/9/2015).
Advertisement
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) antara Petronas Carigali Muriah Ltd dan PT PLN yang telah ditandatangani pada 29 Juni 2012 Kontrak Pengaliran gas tersebut hingga 2026.
Presiden Petronas Carigali Muriah Ltd Hazli Sham Kassim mengungkapkan di tengah tekanan harga minyak dunia yang melemah, Petronas masih bisa memenuhi komitmennya di Lapangan Kepodang.
"Keberhasilan Lapangan Kepodang mengalirkan gas pertama ini berkat kerja sama yang baik seluruh pemangku kepentingan, termasuk dukungan penuh dari pemerintah Indonesia," tutur Hazli.
Dari sisi hulu, pengembangan Lapangan Gas Kepodang yang terletak di lepas pantai Jawa Tengah, meliputi pembangunan anjungan pusat pengolahan (Central Processing Platform/CPP), menara kepala sumur (Wellhead Tower-C), dan pipa sepanjang 2,7 kilometer dari WHTC ke CPP, termasuk fasilitas kontrol darat (Onshore Control Facility). Sementara dari sisi hilir, kegiatan pengembangan meliputi pembangunan pipa sepanjang 200 KM dan ORF di Tambak Lorok, Semarang. (Pew/Ahm)
Â