Liputan6.com, Jakarta - Konsultan Independen Boston Consulting Group (BCG) telah memberikan rekomendasi maupun penilaian proposal proyek kereta cepat (High Speed Railways/HSR) rute Jakarta-Bandung kepada Tim Penilai yang terdiri dari menteri-menteri ekonomi Joko Widodo (Jokowi). Hal utama yang menjadi penilaian BCG adalah pengalaman China dan Jepang dalam menggarap proyek serupa di beberapa negara.
Hampir empat jam menggelar rapat antara Tim Penilai dengan BCG, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengungkapkan, penilaian konsultan didasarkan pada empat faktor.
"Pertama, komitmen pemerintah dan risiko yang akan ditanggung pemerintah. Kedua, teknologi dan semua kaitannya. Ketiga, dampak ekonomi sosial dan keempat, rencana proyeknya. Mereka menganalisa lalu memberi skor," ujar dia saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (2/9/2015).
Advertisement
Darmin mengungkapkan, hasil assessment dari konsultan, BCG menekankan pada pengalaman China atau Jepang dalam membangun megaproyek kereta cepat di banyak negara.
"Kalau lebih ditekankan kepada track record atau pengalaman, maka diutamakan komitmen apa yang harus dipikul pemerintah. Jadi antara Jepang dan China itu berbeda," ujar Darmin.
Dia mengakui, China sangat unggul dan berpikir ke depan mengenai dampak proyek pembangunan kereta cepat terhadap sosial dan ekonomi bagi Indonesia. Sementara Jepang, lanjutnya, sangat berpengalaman dari sisi teknologi kereta cepat.
"Rekomendasi (pemenang) sudah ada, tapi saya belum bisa menyampaikan karena saya harus lapor dulu ke Presiden besok pada 3 September 2015. Presiden yang akan memutuskan saat itu juga atau menunggu satu dua hari, saya tidak tahu," tegas dia. (Fik/Ahm)