Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha di sektor logistik mempertanyakan kesungguhan pemerintah untuk mewujudkan poros maritim melalui proyek tol laut yang menjadi visi misi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Zaldy Ilham Masita mengatakan pihaknya pesimistis akan kesungguhan pemerintah membangun poros maritim setelah melihat kegaduhan penggeledahan yang dilakukan oleh Bareskrim Polri di kantor PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II.
"Ini membuat kami selaku pelaku logistik pesimistis kalau memang pemerintah bersungguh-sungguh ingin mewujudkan poros maritim sebagai backbone logistik Indonesia," ujar Zaldy di Jakarta, Jumat (4/9/2015).
Advertisement
Menurut dia, pengelolaan pelabuhan yang baik merupakan kunci untuk menurunkan biaya logistik. Oleh sebab itu, dibutuhkan pengelola pelabuhan yang bersih dan kompeten.
"Tanjung Priok sebagai pelabuhan terbesar di Indonesia sudah seharusnya dikelola oleh orang-orang yang bersih," kata dia.
Zaldy menyatakan, pengusaha logistik juga kecewa atas pembatalan proyek Pelabuhan Cilamaya yang telah dikaji selama empat tahun untuk menjadi pelabuhan yang lebih tepat untuk ekspor Indonesia dari pada Pelabuhan Tanjung Priok yang dinilai jauh dari pusat industri.
"Kalau intervensi semacam ini dibiarkan terus oleh Presiden Jokowi, jangan harap biaya logistik bisa turun," ujar Zaldy. (Dny/Ahm)